Suara.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengungkapkan masih banyak warga yang tidak percaya pandemi Covid-19 berbahaya, namun pihaknya juga tidak bisa serta merta menindak secara hukum.
Doni mengatakan, kebanyakan dari mereka terpengaruh oleh pandangan para tokoh publik yang percaya bahwa pandemi Covid-19 ini adalah konspirasi.
"Masih banyak rakyat kita yang tidak percaya tentang covid, dan itu ada di antaranya adalah tokoh publik yang mereka punya akses kepada masyarakat, tidak percaya, covid itu katanya rekayasa, covid itu konspirasi," kata Doni dalam Webinar Nasional Dokterku Sayang, Dokterku Berjuang yang digelar PB IDI, Sabtu (19/9/2020).
Doni menyebut para penganut konspirasi ini tidak bisa serta merta ditindak hukum karena akan banyak sekali yang ditindak jika pemerintah hanya fokus menangani mereka.
"Bagaimana kita menghadapi mereka yang seperti ini, tidak bisa semuanya ditangani dengan masalah hukum, tidak kuat kita, berapa banyak orang yang harus kita hukum nantinya," ucapnya.
Doni kemudianmemaparkan berdasarkan data survei Balitbangkes Kemenkes sedikitnya ada 4,40 persen dari 10 juta warga DKI Jakarta yang tidak khawatir terhadap covid-19, kemudian 30 persen merasa tidak beresiko terjangkit virus asal Wuhan tersebut.
Kemudian di Jawa Barat, 5 persen tidak khawatir terhadap covid-19 dan 16,70 persen merasa tidak beresiko.
Jawa Tengah 4,80 persen tidak khawatir terhadap covid-19 dan 18,30 persen merasa tidak beresiko.
Jawa Timur 4,50 persen tidak khawatir terhadap covid-19 dan 29,20 persen merasa tidak beresiko.
Baca Juga: Doni Monardo: Gugur Satu Dokter, Pelayanan Kesehatan 135 Ribu Warga Hilang
Kalimantan Selatan 3 persen tidak khawatir terhadap covid-19 dan 14,90 persen merasa tidak beresiko.
"Sebuah angka yang sangat besar sekali, kalau kita tidak melakukan intervensi, kita tidak bisa merangkul seluruh komponen yang ada maka proses penularan akan semakin tinggi," pungkas Doni.
Berita Terkait
-
Bersepeda di Jalan Raya? Kementerian Perhubungan Berikan Syarat Ini
-
Doni Monardo: Gugur Satu Dokter, Pelayanan Kesehatan 135 Ribu Warga Hilang
-
Bima Arya Ungkap Aktivitas Rektor IPB Sebelum Dinyatakan Positif Corona
-
Positif Corona, Direktur RSUD Pangkalpinang Jalani Isolasi di Rumah Dinas
-
Positif Corona, Rektor IPB Sempat Manggung Bareng Penyanyi Ratna Listy
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Ledakan Dahsyat Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Tangsel, Sejumlah Bangunan Terdampak
-
Istana Bantah Kabar Sebut Listyo Sigit Setor Nama Komite Reformasi Polri ke Presiden Prabowo
-
Jejak Rekonsiliasi, Momen PPAD Ziarah ke Makam Pahlawan Timor Leste
-
Dirut PT WKM Tegaskan PT Position Nyolong Nikel di Lahan IUP Miliknya
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi Hadiri Rapat Strategis di DPR, Bahas Apa?
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi