Suara.com - India membuka kembali monumen cinta terkenal, Taj Mahal, dengan pengunjung pertama berdatangan pada Senin (21/9/2020), ketika pihak berwenang melaporkan 86.961 kasus virus corona baru dan belum menunjukkan tanda puncak infeksi.
Seorang warga negara China dan pengunjung dari Delhi termasuk di antara yang pertama masuk ke makam marmer putih yang dibangun oleh seorang kaisar Mughal abad ke-17 untuk istrinya. Bangunan itu kembali dibuka saat matahari terbit, mengakhiri enam bulan penutupan akibat wabah COVID-19.
Jumlah pengunjung harian telah dibatasi 5.000 orang, dibandingkan dengan rata-rata 20.000 orang sebelum pandemi. Tiket hanya dijual secara daring, dengan kurang dari 300 tiket dibeli pada hari pertama.
Suhu pengunjung akan diukur dan harus mematuhi saran untuk menjaga jarak aman satu sama lain.
"Kami mengikuti semua protokol COVID-19," kata Vasant Swarnkar, pengawas Survei Arkeologi India, yang mengawasi Taj di kota utara Agra, di antara monumen bersejarah lainnya.
Jumlah kasus COVID-19 di India sebanyak 5,49 juta infeksi hanya tertinggal dari Amerika Serikat dengan 6,79 juta---angka yang dapat diambil alih oleh negara Asia Selatan itu dalam beberapa minggu ke depan dengan laju peningkatan kasus saat ini.
Korban tewas di India tercatat 87.882 atau naik 1.130 dari hari sebelumnya, berdasarkan data kementerian kesehatan setempat.
Namun, secara proporsional jumlah penduduknya, korban jiwa India masih sedikit dibandingkan negara-negara seperti AS, Brazil, dan Inggris.
Menghadapi kontraksi ekonomi terdalam dalam beberapa dekade, pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi mendorong untuk menghapuskan segala pembatasan sehingga pekerjaan dan bisnis dapat dilanjutkan kembali.
Baca Juga: Kematian karena Covid-19 Tembus 19.000, India Belum akan Buka Taj Mahal
"Kami dapat bertahan selama empat hingga enam bulan lagi, setelah itu kami harus menerima beberapa panggilan serius," kata Abid Naqvi, yang mengatakan pemesanan di hotel butiknya turun menjadi nol dalam semalam setelah penguncian mendadak India pada Maret.
Sampai saat itu, Ekaa Villa dengan 13 kamar, yang dibuka di Agra tahun lalu dengan biaya hampir 1 juta dolar AS (sekitar Rp14,7 miliar), telah beroperasi mendekati kapasitasnya.
Pariwisata menyumbang sekitar 240 miliar (sekitar Rp3.544 triliun), atau 9,2 persen dari produk domestik bruto India pada 2018 dan mempekerjakan lebih dari 42 juta orang, menurut World Travel and Tourism Council.
Namun, turis asing kemungkinan tidak akan kembali hingga setidaknya April, kata Manu PV, sekretaris badan industri Asosiasi Organisasi Perdagangan Pariwisata India (ATTOI).
Sistem penguncian regional dan aturan karantina yang membingungkan akan menghalangi wisatawan domestik.
"Orang tidak ingin pergi berlibur. Mereka sangat khawatir. Ada faktor ketakutan," kata Manu. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Muncul Klaster Arisan di Kulon Progo dan 4 Berita Terpopuler SuaraJogja
-
10 Hotel di Bali Disiapkan Jadi Tempat Karantina Pasien Covid-19 OTG
-
Positif Corona, Bupati Aceh Barat Lantik Pejabat Via Online
-
Duh! Kasus Covid-19 di Inggris Raya Bisa Capai 50.000 per Hari
-
Tutup Sejak Maret, Sekolah di Turki Kembali Dibuka
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
Terkini
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash