Suara.com - Pacharaporn "Nam" Chantarapadit, perempuan yang baru-baru ini dinobatkan sebagai ratu kecantikan Thailand, jadi sasaran perundungan di internet.
Menyadur The Smart Local, Chantarapadit yang dinobatkan sebagai Miss Grand Thailand pada Minggu (20/9/2020), dikritik karena mendukung gerakan pro-demokrasi.
Pro-demokrasi adalah aksi masyarakat Thailand yang dipimpin para pelajar demi menyerukan mundurnya Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha dan juga meminta revolusi monarki.
Saat ditanya mengenai pendapatnya terhadap gerakan pro-demokrasi, Chantarapadit dengan percaya diri menjawab bahwa dia sangat mendukung hal itu.
"Sejujurnya, saya mendukung para pengunjuk rasa karena kami memiliki hak untuk menyuarakan pendapat kami," kata Chantarapadit.
“Jika Anda [pemerintah] menyebut negara ini Thailand, maka kita membutuhkan demokrasi sejati."
"Dan terlebih lagi, Kami membutuhkan Anda [pemerintah] untuk keluar dari negara ini. Terima kasih!"
Pernyataan Chantarapadit nyatanya tak hanya mendapat apresiasi. Di sisi lain, banyak warga Thailand yang justru mengecam pendapatnya.
Sebagian besar warga Thailand tidak mendiskusikan pernyataan Chantarapadit. Melainkan justru sibuk membahas fisiknya.
Baca Juga: Menyamar Jadi Sipir, Narapidana Kabur dari Penjara
Sebagian besar hujatan bernada rasis yang diterima Chantarapadit berpusat pada warna kulitnya yang gelap.
Perundungan berbau rasial itu berlangsung di dunia maya, terkhusus Facebook. Beberapa orang terlihat menyebutnya "Putri hitam", "Orang rohingnya", "Jelek", hingga "Sampah".
Anggota grup Facebook PDRC Hot News Update bahkan ada yang mengunggah foto pesaing Chantarapadit di Miss Grand Thailand, yang memiliki kulit lebih terang.
Tak lupa, anggota grup itu menuliskan bahwa pesaing Chantarapadit lebih pantas untuk dinobatkan sebagai Ratu Kecantikan Thailand. Dia kalah hanya karena masalah politik.
Anggota grup lain juga memposting foto Chantarapadit atau biasa dipanggil Nam dengan tambahan gambar kerbau dan berkata "Apakah Thailand tidak memiliki orang yang lebih cantik?"
Setelah mendapat hujatan bertubi-tubi, Nam buka suara saat diwawancarai situs berita Voice Online. Dia menanggapi pelecehan rasial itu dengan santai.
"Saya telah diintimidasi tentang warna kulit sepanjang hidup saya, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa," kata Nam.
"Saya pikir nilai-nilai orang adalah pikiran mereka, yang dapat mengubah banyak hal dan menginspirasi serta mendorong kehidupan ke depan."
"Saya ingin berjuang untuk menjadi wanita yang lebih berharga."
Berita Terkait
-
Produksi Mobil Indonesia Masih Kalah dari Thailand, Apa Sebabnya?
-
Biar Turis Nakal Kapok, Taman Nasional Kirim Balik Sampah yang Ditinggal
-
Dihantui Gelombang Kedua Covid-19, Thailand Minta Relawan Siaga
-
Retro Abis! Honda Super Cub Tampil dengan Wajah Baru
-
Tuntut Reformasi Monarki, Puluhan Ribu Warga Thailand Gelar Aksi Protes
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Hotman Paris Minta Nadiem Makarim Dibebaskan: Penetapan Tersangka Kasus Laptop Dinilai Cacat Hukum
-
Menteri Haji dan Umrah Serahkan 200 Nama Calon Pejabat ke KPK, Ada Apa?
-
Menkum Sahkan Kubu Mardiono Dinilai Redam Dualisme PPP: Ibarat Sepak Bola, 90 Menit Selesai!
-
Tragedi Maut Al Khoziny: Kemenag Janji Rombak Aturan, Standar Bangunan Pesantren Segera Ditetapkan
-
Menteri Haji Sambangi Gedung KPK Usai Jumatan, Sinyal Baru Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
PSI Dikritik Habis! Sembunyikan Jokowi, Malah Tampilkan Kaesang yang 'Tak Layak Jual'
-
Sejauh Mana Kesiapan IKN jadi Ibu Kota Politik? Begini Update dari Kepala Otorita
-
Malu-malu Umumkan Jokowi Jadi 'Bapak J', PSI Dicurigai Partai Tertutup: "Aneh Bila Belum Dipublish"
-
Brigadir Esco Dibunuh Istri: Brigadir Rizka Sintiani Dibantu Orang Lain Angkat Mayat Suami?
-
DPR RI Dukung Pembekuan Izin TikTok, Tapi Minta Tidak Matikan Ekosistem UMKM