Suara.com - Penulis dan pegiat media sosial Denny Siregar, menyampaikan pandangannya terhadap situasi Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Melalui akun Facebook-nya, Denny Siregar membuat sebuah tulisan yang diberi judul "NGERINYA TSUNAMI RESESI EKONOMI", Minggu (27/09/2020).
"Yang mengerikan dari tsunami pandemi ini adalah berhentinya ekonomi," kata Denny tegas mengawali tulisannya.
Menurutnya, ekonomi dalam sebuah negara layaknya darah yang harus terus mengalir di dalam tubuh.
Apabila darah tidak mengalir lancar atau berkurang atau bahkan berhenti, lanjut dia, maka organ di dalam tubuh akan mati.
Oleh sebab itu, negara bisa hancur karena chaos dan kudeta demi kudeta yang akan terjadi.
Denny kemudian mengupas problematika ekonomi di berbagai negara yang harus mati-matian menjaga keberlangsungan ekonomi mereka.
"Ketika orang di rumah saja, maka mereka tidak akan belanja keluar. Tingkat konsumsi kita anjlok. Karena gak ada yang belanja, maka produksi barang turun," imbuh Denny.
"Karena produksi turun, maka pabrik hentikan produksi dan ribuan pegawainya dipecat. Pegawai-pegawai yang dipecat itu gak punya uang untuk belanja, konsumsi makin anjlok. Produksi makin turun dan pabrik tutup. Investasi kabur dari Indonesia. Seperti lingkaran setan akhirnya," sambungnya.
Baca Juga: Masuk Masa Kampanye, Bawaslu Awasi Ketat Kegiatan Anggota DPR di Masyarakat
Denny pun mencontohkan perusahaan otomotif seperti Renault Perancis yang sudah memPHK 15rb karyawan, serta BMW Jerman yang sudah memPHK 5rb karyawannya.
"Karena itulah, ada rencana pemerintah Indonesia utk memotong pajak mobil baru. Dengan potongan pajak, maka harga mobil baru akan jadi lebih murah. Karena harga murah, masyarakat akan beli. Dengan begitu, produksi mobil terjaga. Ribuan pegawai pabrik mobil tidak akan dipecat. Pabrik bisa operasi," urai Denny lagi.
Terkait dengan Pilkada 2020 yang diprotes banyak kalangan, Denny dengan tegas mengatakan agar pesta demokrasi tersebut terus dilangsungkan karena jika dibatalkan, resikonya lebih besar.
"Mirip Pilkada. Demi ekonomi, pilkada harus dilangsungkan. Karena ada 270 daerah yang memilih dan disana ada ekonomi berputar di daerah senilai 10 triliun rupiah," tegas Denny.
Ia menambahkan, tidak sepantasnya pemerintah dituding hanya mementingkan ekonomi daripada kesehatan. Sebab menurutnya, apabila ekonomi sakit, perut lapar juga tangisan anak menangis kencang, itu bisa membuat seorang bapak turun ke jalan.
"Dan ratusan ribu bapak yang gelap mata, bisa membuat negara terbakar," ucapnya lagi.
Berita Terkait
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,04% Q3 2025, Belanja Pemerintah Ikut Ngegas
-
Menko Airlangga: Ekonomi Digital Indonesia Bakal Melejit 6 Kali Lipat, Tembus Rp9.000 Triliun!
-
GoFood Digitalisasi Ratusan UMKM Kuliner Dalam 5 Menit dengan Aplikasi GoFood Merchant
-
Dorong Ekonomi Indonesia, HSBC Indonesia Komitmen Bantu UMKM Naik Kelas
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob