Suara.com - Mendengar nama Sylviana Murni, mungkin Anda akan langsung teringat sosok yang super sibuk dan gesit. Politisi ini dikabarkan positif Covid-19. Mari simak profil Sylviana Murni berikut ini.
Meskipun perempuan, Sylviana Murni memang dianggap sudah terbiasa melakukan pekerjaan laki-laki dengan penuh disiplin. Selain didikan ayahnya yang militer, ternyata dirinya juga mempunyai semangat tinggi untuk maju sebagai orang Betawi asli. Hal tersebut dibuktikan dengan mengabdi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta.
Setelah mengabdi selama 31 tahun, mulai dari staf hingga deputi gubernur, kemudian dirinya dicalonkan oleh partai politik untuk menjadi Cawagub DKI mendampingi Cagub Agus Yudhoyono periode 2017-2022.
Baru-baru ini Sylviana Murni diketahui positif Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG) dan saat ini sedang isolasi di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Untuk lebih jelasnya, langsung saja simak ulasan menarik mengenai profil Sylviana Murni di bawah ini.
Latar Belakang Sylviana Murni
Sylviana Murni lahir di Jakarta, pada 11 Oktober 1958. Dirinya adalah putri ketiga dari sepuluh bersaudara dari pasangan H.Dani Moerdjani dan Hj. Ni'mah.
Ayahnya berasal dari Rawa Bunga, Jakarta Timur sementara ibunya berasal dari Cikini, Jakarta Pusat .Sylviana Murni menghabiskan masa kecil hingga dewasa di tanah Betawi.
Dirinya adalah lulusan sekolah dasar hingga perguruan tinggi, yang diselesaikan di Jakarta. Setelah lulus SMA, Sylviana melanjutkan pendidikan S1-nya di Fakultas Hukum Administrasi Negara, Universitas Jayabaya, Jakarta. Sementara S2-nya dari UI, dan S3-nya ditempuh di UNJ.
Baca Juga: Satu Lagi Pasien Covid-19 di Bantul Meninggal Tanpa Komorbid
Sylviana Murni menikah dengan H. Gde Sardjana, Dipl. Ing, SE, MM. Dari pernikahannya tersebut, Sylviana Murni dikaruniai dua orang anak yaitu Shandy Aditya, dan Monica Andalusia.
Perjalanan Karier Sylviana Murni
Sebelum mengawali karir di pemerintahan, Sylviana Murni pernah menjadi None Jakarta pada tahun 1981. Kemudian karir pertamanya di Pemda DKI adalah sebagai Staf Penatar Badan Pembinaan Pendidikan dan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP 7) DKI pada 1985, saat dirinya berusia 27 tahun. Sebagai Staf Penatar di BP-7 tersebut, dirinya tercatat sebagai pegawai teladan.
Karier Sylviana Murni semakin cemerlang, dari staf perlahan naik, kepala sub bagian, kepala bagian, kepala biro, kepala dinas, walikota, hingga deputi. Karirnya cukup lengkap, dari mengurus administrasi pemerintahan hingga mengatur warganya di lapangan.
Sylviana buktikan saat dirinya menjadi walikota Jakarta Pusat Walikota Jakarta Pusat 2008-20013, dirinya terjun langsung menemui warganya. Bahkan saat itu, Sylviana Murni mengembangkan manajemen waktu dengan memperkenalkan konsep "bekerja tanpa mengenal ruang dan waktu."
Atas segala prestasi dan pengalaman yang dimilikinya, Sylviana Murni pada 22 September 2016 diusung oleh Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN menjadi Cawagub DKI Jakarta periode 2017-2022. Dirinya mendampingi Cagub Agus Yudhoyono untuk bersaing dengan dua kandidat lainnya, Ahok-Djarot dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri
-
KPK Periksa Lagi Bos Maktour Usai Penyidik Pulang dari Arab, Jadi Kunci Skandal Kuota Haji