Suara.com - Polisi mengungkap fakta di balik kasus bunuh diri seorang warga negara asing (WNA) Korea berinisial YSL di Essence Darmawangsa Apartment, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pria yang diprakirakan berusia 35 tahun itu diduga nekat bunuh diri lantaran perusahannya banyak yang merugi di tengah situasi pandemi Covid-19.
Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Jimmy Christian mengungkap hal itu berdasarkan keterangan rekan-rekan korban.
Berdasarkan keterangan mereka, sesaat sebelum ditemukan tewas gantung diri, WN asing itu seharian berdiam diri di dalam kamar apartemennya.
"Jadi informasinya sudah seharian tidak keluar dari kamar. Kata teman-temannya ada masalah kerjaan. Karena Covid-19 ini kerjaannya banyak yang rugi," kata Jimmy kepada wartawan, Kamis (1/10/2020).
Kasus WN Korsel tewas bunuh diri terungkap setelah polisi menerima laporan dari rekan-rekan korban dan petugas keamanan apartemen pada Rabu (30/9/2020) sekitar pukul 19.00 WIB.
"Dugaan sementara bunuh diri, tapi kami masih lakukan pendalaman dengan melakukan visum dan sebagainya untuk mencari tahu kemungkinan lain," kata Jimmy seperti dikutip Antara, Kamis.
YLK diketahui sudah tinggal lama di Indonesia dan bekerja sebagai karyawan swasta serta memiliki sebuah perusahaan di Jakarta.
Menurut Jimmy, saat petugas tiba di lokasi, tubuh Yok Seok Lim sudah terbaring dengan leher masih terikat tali.
Baca Juga: Kaget Nemu Mayat di Kali, Mariyono Batal BAB Padahal Tadinya Kebelet
"Waktu anggota datang, posisi korban sudah diturunkan," bebernya.
Dari hasil keterangan teman-teman korban, lelaki itu pertama kali ditemukan tergantung di kamar mandi di dalam apartemennya yang terkunci dari dalam.
Dia ditemukan tergantung terikat seutas tali di dalam kamar mandi, dengan kondisi masih berpakaian lengkap.
Penemuan YLK berawal dari kecurigaan teman-temannya yang sejak pagi kesulitan untuk menghubungi korban.
"Biasanya, korban kalau dihubungi atau di WA pasti dibalas, tapi sehari kemarin korban tidak bisa dihubungi hingga teman-temannya khawatir dan mengecek ke kediamannya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tragis! Mulut Asem Mau Nyebat, Pegawai Warkop di Kebon Jeruk Tewas Tersetrum Listrik
-
TKP Banjir Darah! Heboh Karyawan Toko Tewas di Toilet ITC Fatmawati, Apa Pemicunya?
-
Misteri Kematian Terapis 14 Tahun di Jaksel: Diduga Korban TPPO, Jeritan Terdengar Sebelum Tewas
-
Tewas usai Melahirkan Bayi, Mayat Terapis Wanita Ditemukan di Musala Terminal Kalideres
-
Geger Pulau Pari! Jasad Pria Misterius Mengambang, Kondisinya Bikin Merinding
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Skandal Konser TWICE di Jakarta: Bos Promotor Mecimapro Ditahan! Investor Merasa Tertipu?
-
Ironi Kematian Prada Lucky: Disiksa, Anus Diolesi Cabai, Dipaksa Ngaku LGBT di Ruang Intel
-
'Ku Ledakkan Kau!' Detik-Detik Mencekam Pria Diduga ODGJ Ditembak Mati Polisi di OKU
-
KPK Usut Korupsi, Penumpang Whoosh Justru Melonjak! Apa yang Terjadi?
-
Legislator PKB Dukung PPPK Jadi PNS, Ini Alasan Kesejahteraan dan Karier di Baliknya
-
KPK dan BPK Akan Sidak SPBU di Jawa! Ada Apa dengan Mesin EDC Pertamina?
-
Guru Madrasah Demo di Jakarta, Teriak Minta Jadi PNS, Bisakah PPPK Diangkat Jadi ASN?
-
Minta Diangkat Jadi ASN, Guru Madrasah Kepung Monas: Kalau Presiden Berkenan Selesai Semua Urusan
-
Viral Sarung Motif Kristen Pertama di Dunia, Ini Sosok di Baliknya
-
Di Tengah Konsolidasi, Said Iqbal Ingatkan Pemerintah Tidak Menguji Nyali Kaum Buruh!