Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan bantuan modal kerja sebesar Rp 2,4 juta kepada pelaku usaha kecil dan menengah yang terdampak Covid-19 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (1/10/2020).
Dalam sambutannya, Jokowi yang mengenakan pelindung wajah atau faceshield mengaku memahami kalau pandemi Covid-19 membuat semua keadaan semakin sulit.
Jokowi menyebut semua sektor usaha baik mikro, kecil dan besar juga terdampak akibat Covid-19.
"Saya tahu keadaan saat ini tidak gampang tidak mudah, baik itu untuk usaha mikro untuk usaha kecil untuk usaha menengah maupun usaha besar," ujar Jokowi dalam sambutannya.
Kepala Negara menuturkan, banyak negara termasuk Indonesia merasakan kesulitan akibat Pandemi Covid-19.
"215 negara sekarang ini terkena pandemi covid, pandemi virus Corona sehingga semuanya betul kepada posisi yang tidak mudah dan pada posisi sulit. Saya tahu saya kira ini sudah dirasakan oleh bapak ibu semuanya benar? sulit semuanya," tutur dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, semua pelaku usaha di Indonesia yang ia temui merasakan hal yang sama karena terdampak Covid-19 yakni menurunnya omset.
Karena itu, Jokowi meminta para pelaku usaha di Labuan Bajo untuk tidak mengeluh dengan keadaan saat ini.
Ia pun mengajak pelaku usaha untuk terus semangat dalam berdagang meski di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Pernah Dilarang, Akhirnya Anies Izinkan Warga COVID-19 Isolasi di Rumah
"Sama setiap saya datang ke kota saya mengumpulkan usaha-usaha kecil, usaha mikro, seperti sekarang ini keadaannya sama, tapi kita tidak boleh mengeluh, kita tidak boleh menyerah kita harus tetap semangat. Jangan sampai semangat kerja kita jadi kendor," kata Jokowi.
Jokowi kemudian berharap para pelaku usaha bisa menjadikan pandemi Covid-19 sebagai momentum untuk tidak menyerah dan bekerja keras.
Pasalnya kata dia, negara kecil, negara sedang, besar dan berkembang juga mengalami pandemi Covid-19.
"Posisi seperti ini justru semangat kerjanya ditingkatkan sehingga nanti pada saat kondisi sudah normal kita siap memasuki dunia normal kembali. Semuanya sulit," katanya.
Berita Terkait
-
Pernah Dilarang, Akhirnya Anies Izinkan Warga COVID-19 Isolasi di Rumah
-
Presiden Arahkan Mini Lockdown, Pemkot Bandung Sebut Mirip PSBM
-
Kunjungan Kerja ke NTT, Jokowi Akan Serahkan Bantuan Modal Kerja
-
Hotel Jadi Tempat Isolasi Corona, Tak Semua Pegawai Kerja Pakai APD
-
Dituding Diperkuat Kekuasaan Ayahnya dalam Pilkada, Ini Jawaban Gibran
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri
-
KPK Periksa Lagi Bos Maktour Usai Penyidik Pulang dari Arab, Jadi Kunci Skandal Kuota Haji
-
Buntut Kayu Gelondongan di Banjir Sumatra, Puan Bicara Peluang Revisi UU Kehutanan