Suara.com - Pegiat sosial media Denny Siregar memberikan komentarnya terkait absennya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di acara Mata Najwa.
Menurut Denny, apa yang dilakukan Terawan tidak ada salahnya. Denny berpendapat jika Terawan datang di acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi itu hanya akan memunculkan perundungan dari publik, terutama media.
Lewat konten Youtube Cokro TV yang dilansir Suara.com pada Kamis (1/9/2020).
Denny Siregar mengatakan jika kinerja Menkes Terawan selalu membuat kontroversi sejak awal kemunculannya di hadapan publik.
Apalagi sejak dirinya ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Kesehatan di tengah protes yang dilayangkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) soal terapi otak yang dinilai melanggar kode etik dokter.
Kendati demikian, Denny tetap membela Terawan dengan sistem kerja yang kerap mencengangkan publik.
"Sebenarnya kalau saya perhatikan tipikal Presiden seperti Jokowi, model seperti dokter Terawan inilah model kesukaannya sebagai menteri. Tidak banyak bicara, lebih banyak bekerja dan tidak sibuk cari panggung di media," kata Denny dalam video itu.
Ia justru menyalahkan media yang membut Terawan menjadi jarang muncul di hadapan publik.
Menurut Denny, apapun yang dikatakan Terawan selalui dipelintir media. Oleh karena itulah, Denny memaklumi jika Terawan memilih untuk tidak memenuhi undangan Najwa Shihab dalam acara talkshow-nya.
Baca Juga: Vaksin Corona Prioritas untuk Tenaga Medis, Masyarakat Belakangan
"Karena apapun yang dia katakan di sana pasti akan dipelintir dan membuat keributan baru yang tidak penting," ujar Denny.
Lebih lanjut, Denny menyebut jika pihak Najwa bersikeras agar Menkes Terawan hadir di acaranya, bukan digantikan oleh pihak lain dari kementerian.
"Dengar-dengar sih, dia sudah mengutus Dirjennya untuk bicara namun Najwa menolak, mungkin karena di program itu harus ada nilai jual sensasinya, bukan informasinya," sebut Danny.
Ia lantas menyebut aksi Najwa mewawancarai kursi kosong hanyalah drama belaka.
"Akhirnya Najwa main drama dengan kursi kosong yang jadi ribut itu," tukas Denny.
Berita Terkait
-
Lama Menghilang, Menkes Terawan Keliling Indonesia
-
Pandemi Menantang Leadership Terawan, DPR: Ujian Sulit Tangani Covid-19
-
Vaksin Corona Prioritas untuk Tenaga Medis, Masyarakat Belakangan
-
Najwa Shihab Tanya Alasan Maju Pilkada, Gibran Putra Jokowi Sempat Terdiam
-
Denny Siregar: Salat di Jalan, Nonton Film G30S di Masjid, Kadrun....
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat