Suara.com - Para mahasiswa diminta mewaspadai pengaruh negatif di sosial media yang bisa menjadi indikasi adanya proxy war. Proxy war merupakan perang yang dilakukan melalui pihak lain, baik langsung maupun tidak langsung melalui saluran informasi.
Pesan ini disampaikan Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara, kepada mahasiswa di Stadium Generale Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah.
Menurutnya, persaingan antar bangsa masih terus berlangsung hingga saat ini. Bentuknya bermacam-macam, termasuk apa yang disebut sebagai proxy war.
Informasi kini berkembang luas dan deras sejalan dengan inovasi teknologi komunikasi yang makin canggih dan dukungan internet.
“Dari telepon selulertersebar informasi yang sangat terbuka, yang belum tentu kebenarannya. Yang dikhawatirkan, kalian sudah mengambil kesimpulan begitu saja tanpa mengecek kebenarannya,” katanya secara virtual, Jakarta, Sabtu (3/10/2020).
Dalam sambutannya melalui video conference , Juliari menyatakan, hal tersebut menunjukkan bahwa kompetisi saat ini tidak saja dipahami dalam konteks lokal atau nasional, melainkan sudah dalam skala global.
“Itulah yang terjadi. Saat ini, kompetisi tidak saja antar mahasiswa, antara mahasiswa di sini dengan di perguruan tinggi lain, tapi sudah global,” katanya.
Kalau mau, sebenarnya bisa dengan cara mengeblok semua jaringan internet, seperti yang dilakukan China. Dengan demikian tidak ada informasi yang masuk.
“Tapi ini bukan pilihan yang baik, sebab kita akan seperti katak dalam tempurung. Tentu ini tidak kita harapkan,” katanya.
Baca Juga: Gelar Program Inkubasi Kewirausahaan, Kemensos Gandeng Pertamina Lubricants
Juliari berpesan, agar mahasiswa sebagai penentu masa depan bangsa, perlu menyiapkan diri menghadapi tantangan tersebut.
“Filternya adalah mahasiswa sendiri,” katanya.
Di tengah derasnya arus informasi yang banyak, diantaranya tidak benar. Mahasiwa perlu menggali kembali nilai-nilai luhur, jati diri bangsa, dan memahami landasan pembentukan negara.
“Sadari siapa kita semua ini. Kita ini orang Indonesia. Sebagai orang Indonesia, sudah sewajarnya kita berbudaya Indonesia, bukan budaya Amerika, bukan budaya China, bukan budaya Arab, dan sebagainya,” katanya.
Indonesia memiliki nilai budaya sendiri, yang intinya adalah gotong royong.
“Salah satu nilai dasar kita adalah gotong royong. Ini nilai khas yang tidak ditemukan di negara lain. Dengan gotong royong, kita adalah bangsa yang perduli dan tidak segan berbagi. Semua beban masalah dipikul bersama dengan elemen bangsa lainnya,” katanya.
Berita Terkait
-
Kehadiran Kemensos di Tengah Masyarakat Menandakan Kehadiran Negara
-
Gelar Program Inkubasi Kewirausahaan, Kemensos Gandeng Pertamina Lubricants
-
Gawat! Penyaluran Bansos Beras dari Kemsos RI di Tapsel Terkendala Armada
-
Di Tengah Pandemi, Kemensos Lakukan Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial
-
Negara-negara OKI Sebut Indonesia Berhasil Tanggulangi Kemiskinan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka