Suara.com - Di tengah pandemi Covid-19, sesuai Undang-Undang tentang kesejahteraan sosial, Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan berbagai kegiatan yang bersifat perlindungan sosial, rehabilitasi sosial, maupun pemberdayaan sosial.
Sejak kuartal pertama tahun ini, Kemensos melakukan kegiatan cukup banyak, dengan anggaran sangat besar, berupa bantuan sosial (bansos) yang bersifat reguler, seperti Program Keluarga Harapan (PKH),
“Perlindungan sosial dilakukan sejak kuartal pertama tahun ini, dengan melakukan kegiatan cukup banyak dengan anggaran sangat besar berupa bansos yang bersifat reguler seperti Program Keluarga Harapan (PKH), ” ujar Menteri Sosial (Mensos), Juliari P Batubara, saat memberikan sambutan "Pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru FISIP Universitas Pansundan Bandung” secara online, di Rumah Dinas Jalan Widya Chandra IV No 18 Jakarta, Selasa (29/9/2020).
Saat ini, kata Juliari, untuk penerima manfaat program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ditambahkan uang tunai Rp 500 ribu, dan penerima PKH ditambah bantuan beras sebanyak 15 kilogram per keluarga untuk 3 bulan.
“Di luar itu, program lain seperti santunan kematian bagi ahli waris korban Covid-19, dukungan untuk balai-balai rehabilitasi sebagai tempat isolasi mandiri, program tambahan seperti logistik dan beberapa alat kesehatan tetap dilakukan untuk compliment program perlindungan sosial sudah berjalan," ujarnya.
Menurut Juliari, Kemensos dengan slogan "Kemensos Hadir", tentunya tidak mudah menerapkannya, namun senantiasa bekerja untuk menjalankan program-program kerja yang mengacu kepada slogan tersebut.
“Semua program kerja Kementerian Sosial RI itu baik yang bersifat untuk perlindungan sosial, rehabilitasi sosial, penanganan fakir miskin, serta pemberdayaan sosial mengacu pada slogan Kemensos Hadir, ” tandas Juliari.
Pada situasi Covid-19, masih banyak warga terdampak yang belum tersentuh oleh program bantuan, sehingga pemerintah daerah (pemda) diharapkan dapat membantu warga yang belum mendapat bantuan dari pemerintah pusat.
“Pemerintah pusat menganggarkan untuk penanganan Covid-19 hampir Rp 700 triliun. Rp 240 triliun untuk perlindungan sosial dan sekitar Rp 120 triliun ada di Kemensos. Seharusnya dengan anggaran sebesar ini ditambah dari pemda, serta pihak swasta maupun perorangan bisa tertangani dengan baik," ujar Juliari.
Baca Juga: Juliari Batubara Minta Jajarannya Tingkatkan Realisasi Anggaran Kemensos
Ia berpesan kepada para mahasiwa, dalam memasuki situasi kehidupan dan suasana baru di tengah situasi sulit, tidak saja merasa prihatin, tapi benar-benar memiliki semangat, motivasi serta optimisme yang tinggi.
“Selama mahasiswa dituntut jadi pribadi lebih dewasa dan bertanggung jawab, mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk memasuki dunia baru, yaitu dunia pekerjaan terlepas di sektor swasta atau pegawai negeri sipil. Saya kira sama saja, tujuan akhirannya bagaimana menjadi putra-putri generasi bangsa yang bisa diandalkan dan membawa negara dan bangsa ini lebih maju lagi, ” imbuh Juliari.
Selama kegiatan belajar mengajar, pastinya tidak bisa berjalan normal, gunakan segala keterbatasan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan para mahasiswa baru dan segenap civitas akademika dapat memberikan contoh kepada masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.
Juliari mengingatkan untuk menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak aman serta menghindari kerumuman. Jika disiplin dilakukan dimulai dari diri sendiri, penularan Covid-19 akan semakin turun dan sebagai kalangan terdidik harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
“Akhirnya, selamat mengikuti pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru FISIP Universitas Pasundan Bandung pada Jumat tanggal 2 Oktober tahun 2020, semoga sehat selalu dan semoga Universitas Pasundan Bandung tetap jaya dan semakin bisa menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas, ” pungkas Julari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam