Suara.com - Dokter Tirta Mandira Hudhi menyarankan agar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memperbaiki komunikasi publik dirinya dan jajaran juru bicara Istana soal Covid-19.
Dokter Tirta menyoroti pernyataan Moeldoko ketika melakukan kunjungan ke Jawa Tengah pada Jumat (2/10/2020). Dalam kunjungan itu, Moeldoko melontarkan pernyataan soal definisi pasien covid-19 yang mengundang kontroversi.
"Tadi saya diskusi banyak dengan Pak Gubernur, salah satunya adalah tentang definisi ulang kasus kematian selama pandemi. Definisi ini harus kita lihat kembali, jangan sampai semua kematian itu selalu dikatakan akibat Covid-19," kata Moeldoko.
Sebab sudah banyak terjadi, orang sakit biasa atau mengalami kecelakaan, didefinisikan meninggal karena Covid-19. Padahal sebenarnya, hasil tesnya negatif.
"Ini perlu diluruskan, agar jangan sampai ini menguntungkan pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan dari definisi itu," imbuh Moeldoko.
Menanggapi pernyataan Moeldoko itu, dokter Tirta menilai ada beberapa poin permasalahan tingkat atas yang mempengaruhi kesalahan data dan angka pasien covid-19 di Indonesia. Ia pun menyentil Tenaga Ahli Utama KSP, Dany Amrul Ichdan yang turut hadir sebagai narasumber malam itu.
"Secara enggak langsung, Pak Dany mengakui ada kesalahan di bagian sistem. Kedua, sebenarnya mengakui juga ada komunikasi publik yang harus dilakukan perbaikan, oleh Pak Moeldoko," kata dokter Tirta dilansir dari tayangan Indonesia Lawyers Club Tv One, Rabu (7/10/2020).
Ia mengingatkan agar para pejabat berhati-hati dalam membuat statemen. Terlebih di situasi pandemi yang rentan memancing sentimen masyarakat.
"Jangan sampai membuat masyarakat menjadi bingung dan menduga-duga,"
Baca Juga: Heran Omnibus Law Disahkan saat Pandemi, dr Tirta: Urgensinya di Mana?
"Mungkin buat KSP atau jajarannya, komunikasi publik itu harus diperbaiki," lanjut Tirta.
Selain itu, dokter Tirta juga menyentil para pejabat agar tidak segan meminta maaf kepada publik.
"Budaya minta maaf, itu yang jadi krisis di sini. Jadi sebenarnya budaya minta maaf Pak, itu yang diharapkan pasien. Mbok nek salah ngakuo Pak (Kalau salah mengaku saja Pak -red). Jangan berbelit-belit," kata dia menggebu-gebu.
Perihal budaya minta maaf ini disinggung Tirta ketika mendapati ada sejumlah keluarga pasien yang protes karena kesalahan data yang menyebut bahwa anggota keluarga mereka terpapar covid-19.
"Kan jelas rumah sakit sudah sesuai prosedur, pasien sesuai prosedur, dua kali swab negatif baru keluar. Kalau bisa Dinkes setempat evaluasi kok bisa salah input datanya," jelas Tirta.
"Jangan langsung apa-apa defense dulu," tegasnya.
Berita Terkait
-
Heran Omnibus Law Disahkan saat Pandemi, dr Tirta: Urgensinya di Mana?
-
Isu Rumah Sakit Sengaja Mengcovidkan Pasien, Ini Penjelasan IDI Semarang
-
Tanggapi Soal "Mengcovidkan", Perhimpunan Rumah Sakit Jawab Ini
-
Temui Ketum PP Muhammadiyah, Ini Poin yang Dibahas Moeldoko
-
Temui Ganjar, Moeldoko : KSP Carikan Solusi Penanganan Covid-19 Jawa Tengah
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan