Suara.com - Pengesahan RUU Cipta Kerja pada Senin (5/10/2020) lalu mengundang reaksi dari berbagai kalangan. Tidak hanya politisi, tokoh agama pun ikut angkat bicara menanggapi penetapan peraturan baru ini.
Pendakwah Yusuf Mansur lewat jejaring Instagram miliknya mengaku belum memahami secara penuh UU Cipta Kerja yang tengah menjadi bahan perbincangan masyarakat.
"Saya masih belum mengerti, saya masih harus mempelajari, gak paham secara keseluruhan tentang apa UU Cipta Kerja ini," ujarnya Selasa (6/10/2020).
Sebagai pendakwah, Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur'an Tangerang Banten ini memberikan pandangannya lewat sisi ajaran agama Islam. Menurutnya, disahkannya UU Cipta Kerja ini bisa jadi merupakan ujian dari Tuhan yang dititipkan lewat segelintir orang.
"Susah senang itu ditimbulkan oleh Allah, bukan sebab manusia, bukan sebab siapa-siapa. Manusia siapa pun dia hanya dijadikan Allah alat saja untuk menguji kita semua," kata Yusuf Mansur.
Lebih lanjut lagi, Ustaz Yusuf Mansur pun menuturkan bahwa lembaga negara termasuk Presiden, Menteri, dan Anggota DPR bisa jadi merupakan bentuk ujian dari Allah kepada masyarakat.
"Allah memakai si A, si B, si C, lembaga pemerintahan A, B, C, dan D, atau bahkan Presiden, Menteri, Semua Anggota Dewan. Allah juga memakai mereka semua untuk menguji kita semua," tegasnya.
Dalam video unggahannya, Yusuf Mansur pun mengaku tak masalah apabila ia sering disalahkan lantaran dituding menjadi pendukung kebijakan pemerintah, khususnya pemeringtaha Jokowi.
"Saya sering disalahkan dan gak apa-apa. Saya terima kalau memang itu sebagai andil saya ikut mennjadi sebuah kesalahan karena ada sebuah keputusan yang diputuskan pemerintah. Pemerintah yang dimaksud adalah anggota-anggota dewan yang terhormat yang saya juga gak ada wewenang masuk kesana," tukas Ustaz Yusuf Mansur.
Baca Juga: 89 ABG Niat Demo DPR Terciduk, 2 di Antaranya Segera Diisolasi Satgas Covid
Tidak hanya itu, ayah Wirda Mansur ini juga menyinggung partai-partai yang terlibat dalam diskusi mengenai RUU Cipta Kerja. Ia mengapresiasi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera yang menolak keras peraturan baru tersebut.
"Anggota dewannya banyak sekali, partainya banyak banget. Bahkan partai yang dahulu berseteru semua ada di sana," kata Ustad Yusuf Mansur.
"Saya salut sama kawan-awan PKS yang konon menolak, kalau tidak salah Demokrat juga, salut berani berbeda," imbuhnya.
Ustaz Yusuf Mansur mengatakan bahwa pernyataan yang dibuatnya bukan bermaksud untuk ikut campur akan masalah pembahasan UU Cipta Kerja. Ia hanya sekadar berbagi sudut pandang saja.
Terakhir, Ustaz Yusuf Mansur pun memberikan solusi apabila masyarakat memang tidak ingin tinggal diam.
"Daripada ke depannya memang ribut ya kita masuklah, kita jadi pemerintahan, kita masuk di mana kita bisa masuk, jajalin bagaimana sulitnya jadi pemerintah," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Promo MRT Rp 1 dan Jadwal Operasional Tanggal 31 Desember 2025-1 Januari 2026
-
Jalan Sudirman-MH Thamrin-Bundaran HI Ditutup, Ini Rute Alternatifnya
-
Warga Antusias Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI Meski Tanpa Kembang Api: yang Penting Jalan-Jalan
-
Transportasi Aceh-Medan Pulih, Mobilitas Warga dan Roda Perekonomian Regional Kembali Bergerak
-
Tersangka Korupsi Pokir Dinsos Lombok Barat Belum Ditahan, Kejari Mataram Beberkan Alasannya
-
Elit PDIP soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Rakyat Akan Marah, Hak-haknya Diambil
-
Kondisi Terkini Bundaran HI Jelang Malam Tahun Baru 2026, Warga Mulai Merapat
-
Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia
-
Dua Kunci Syahganda Nainggolan Agar Rakyat Kaya dalam 5 Tahun: Upah dan Redistribusi Tanah