News / Nasional
Rabu, 31 Desember 2025 | 17:33 WIB
Ilustrasi. [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • BMKG memprakirakan mayoritas kota besar Indonesia akan diguyur hujan beragam intensitas pada Rabu, 31 Desember 2025.
  • BNPB dan BMKG mulai melaksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca di titik strategis guna mengurangi potensi bencana hidrometeorologi.
  • Masyarakat diimbau menyiapkan perlengkapan hujan dan memantau informasi cuaca resmi untuk menghindari lokasi rawan bencana.

Suara.com - Masyarakat Indonesia yang berencana merayakan malam pergantian tahun di ruang terbuka diimbau untuk menyiapkan payung dan jas hujan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca terbaru yang menunjukkan mayoritas kota besar di tanah air berisiko diguyur hujan dengan intensitas beragam pada Rabu, 31 Desember 2025.

Kondisi cuaca yang sangat dinamis ini menuntut kewaspadaan tinggi, terutama bagi warga yang berada di titik-titik pusat keramaian dan destinasi wisata yang rawan bencana hidrometeorologi.

Prediksi Cuaca di Berbagai Wilayah

Berdasarkan sistem peringatan dini BMKG, berikut adalah proyeksi cuaca untuk malam pergantian tahun di berbagai pulau:

1. Pulau Sumatera & Jawa Intensitas hujan ringan hingga sedang diprediksi mengguyur Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Aceh, Medan, hingga Palembang. Namun, kewaspadaan ekstra diperlukan untuk wilayah Bandar Lampung, Pekanbaru, dan Serang, yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan kilat.

2. Kalimantan & Sulawesi Wilayah Kalimantan menjadi salah satu titik paling rawan. Kota-kota seperti Pontianak, Palangka Raya, dan Banjarmasin diprediksi mengalami hujan lebat disertai kilat. Sementara itu, di Sulawesi, hujan ringan hingga sedang hampir merata melanda Makassar, Manado, Gorontalo, hingga Kendari.

3. Bali, Nusa Tenggara, & Indonesia Timur Kabar baik bagi warga di Bali dan Mataram, karena wilayah ini diprediksi hanya akan diselimuti awan tebal tanpa hujan signifikan. Di wilayah Timur, kota-kota seperti Ambon, Sorong, dan Merauke tetap berpotensi hujan ringan, sementara Jayapura dan Ternate diprediksi berawan.

Menyikapi potensi cuaca ekstrem di tengah lonjakan mobilitas masyarakat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) untuk memperkuat kesiapan mitigasi.

Baca Juga: Penutupan Jalan Tahun Baru 2026 di Jakarta: Waspadai Rute Berikut

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa pihaknya bersama BMKG mulai melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di sejumlah titik strategis.

"Kami melakukan modifikasi cuaca di beberapa titik untuk mengurangi pemicu bencana hidrometeorologi. Jadi, aspek pemicunya kita kurangi, kesiapan pemerintah daerahnya kita lengkapi," jelas Abdul Muhari.

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menambahkan bahwa pengelolaan informasi cuaca yang andal dari hulu ke hilir adalah fondasi utama dalam pengambilan keputusan kebencanaan yang efektif.

Ia menekankan pentingnya integrasi data agar peringatan dini dapat tersampaikan dengan cepat kepada masyarakat sebelum bencana terjadi.

Imbauan bagi Wisatawan

Mengingat volume pergerakan masyarakat yang meningkat ke daerah wisata, BNPB meminta pemda memastikan alat perangkat, personel, dan anggaran darurat telah siap.

Load More