Suara.com - Gerakan rakyat yang tidak setuju dengan disahkannya UU Cipta Kerja meluas ke berbagai daerah di Indonesia.
Di Jakarta, massa aksi yang bergerak menuju istana dihadang pasukan polisi dengan peralatan lengkapnya.
Massa aksi dipukul mundur dengan tembakan gas air mata yang membuat penolak Omnibus Law tersebut kocar-kacir.
Beruntung, warga sekitar yang bekerja sama dengan tim medis bergerak solid dengan cekatan menolong demonstran yang tumbang.
Sejumlah dokumentasi berupa foto dan video yang memperlihatkan kepedulian warga dari berbagai kalangan diunggah oleh pemilik akun Facebook Sudirman Asun.
Atas nama massa aksi, Sudirman Asun berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah menolong para demonstran.
"Terima kasih untuk tim medis dan warga yang bergotong royong di garis belakang yang tangkas memberikan air bagi korban pertolongan sesak nafas dan buta sesaat karena gas air mata yang ditembakkan polisi," tulis Sudirman, Kamis (09/10/2020).
Sudirman Asun yang ternyata seorang pegiat lingkungan pendiri Ciliwung Institut tersebut membagikan foto-foto mengharukan itu.
Sejumlah demonstran yang terkapar di jalanan nampak ditolong oleh warga sekitar dan tim medis.
Baca Juga: Solidaritas! Kaum Buruh Australia Gelar Aksi Tolak UU Cipta Kerja
Dengan peralatan seadanya, massa aksi yang menjadi korban senjata gas air mata polisi tersebut dievakuasi.
Menurut keterangan yang diperoleh Suara.com, peristiwa tersebut terjadi di Jakarta Pusat.
"Di Harmoni, Jakarta Pusat, sekitaran kompleks istana," terang Sudirman saat dihubungi.
Sebagimana diketahui, rakyat terpaksa turun ke jalan mengingat aspirasinya selama ini dalam mengawal RUU Omnibus Law Cipta Kerja tidak diindahkan DPR dan pemerintah.
Berita Terkait
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Kelamin Suami Dipotong Istri Gara-gara Chat, Korban Naik Motor Sendiri ke RSCM Bawa Potongannya
-
Demo di Depan Trans7 Mampang Usai, Polisi: Lalin Dialihkan Bukan Diblokade Massa
-
Cinta Buta Pada Yance Berujung Tragis! Istri Lindungi Suami Buronan Justru Dibakar Hidup-hidup
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal