Suara.com - Kepolisian Singapura menangkap empat pria warga negara Indonesia yang kedapatan masuk ke Singapura secara ilegal.
Menyadur Channel News Asia, Selasa (13/10/2020), rombongan ini terdeteksi oleh sistem pengamanan polisi penjaga pantai di Tanah Reklamasi Tuas.
Pihak berwenang mengatakan empat pria ini melompat dari perahu tanpa mesin ke laut dan berenang menuju pantai Tanah Reklamasi Tuas.
Petugas dari Polisi Penjaga Pantai, Divisi Polisi Jurong, Kontingen Gurkha, dan Komando Operasi Khusus dikerahkan untuk menangkap empat pria ini.
Regu pelacak membutuhkan waktu lima jam untuk menemukan keempat orang tersebut.
Keempatnya kemudian diadili pada Sabtu (10/10) dengan tuduhan masuk secara ilegal ke Singapura.
Atas tindakan mereka, empat WNI ini terancam hukuman maksimal enma bulan kurungan dan minimal tiga kali dicambuk.
Kepolisian mengatakan para tersangka telah diserahkan ke Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Komanda Panjaga Pantai, Cheang Keng Keong, memuji para petugas yang telah bekerjasama untuk melakukan penangkapan.
Baca Juga: Singapura dan Indonesia Sepakat Buka Jalur Hijau, Ini Dua Titik Masuknya
"PCG tidak akan menyia-nyiakan upaya dan akan terus mengambil tindakan tegas terhadap pelanggar tersebut untuk melindungi perairan dan perbatasan laut kami dari kejahatan dan ancaman keamanan, termasuk masuk dan keluar dari Singapura tanpa izin," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Sempat Terdampak Banjir Rob, Kawasan Ancol dan Penjaringan Berangsur Normal
-
Sawit Bikin Sewot: Kenapa Dibilang Bukan Pohon, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?
-
Ammar Zoni Minta Jadi Justice Collaborator, LPSK Ajukan Syarat Berat
-
DPR Desak Pemerintah Cabut Izin Pengusaha Hutan yang Tutup Mata pada Bencana Sumatra
-
Calon Penumpang Super Air Jet Terlibat Cekcok dengan Petugas Buntut Penundaan 4 Jam di Bandara
-
LPSK Sebut Ammar Zoni Ajukan Justice Collaborator: Siap Bongkar Jaringan Besar Narkotika?
-
Pemerintah Perkuat Komitmen Perubahan Iklim, Pengelolaan Karbon Jadi Sorotan di CDC 2025
-
Pramono Anung Genjot Program Kesejahteraan Hewan untuk Dongkrak Jakarta ke Top 50 Kota Global 2030
-
Diperiksa 14 Jam Dicecar 47 Pertanyaan: Kenapa Polisi Tak Tahan Lisa Mariana di Kasus Video Syur?
-
Profil Mirwan MS: Bupati Aceh Selatan, Viral Pergi Umroh saat Rakyatnya Dilanda bencana