Suara.com - Tiga mahasiswi salah satu universitas di Inggris dijatuhi denda hingga Rp 500 juta setelah mengadakan pesta yang dihadiri 100 orang.
Menyadur Sky News, Selasa (13/10/2020) tiga mahasiswi di University of East Anglia masing-masing dijatuhi hukuman denda 10.000 poundsterling (Rp 192,4 juta) setelah mengadakan pesta yang dihadiri oleh sekitar 100 orang.
Para mahasiswi, yang seharusnya melakukan isolasi diri setelah menunjukkan gejala virus corona, mengadakan pesta di rumah mereka di Norwich.
Warga sekitar langsung melaporkan kepada Polisi dan langsung meluncur ke rumah tersebut pada Minggu dini hari dan membubarkan pesta.
Seorang mahasiswi berusia 19 tahun dan dua lainnya berusia 20 tahun diberi pemberitahuan hukuman tetap sebesar 10.000 poundsterling karena melanggar aturan dengan mengadakan pertemuan lebih dari 30 orang.
"Kami sangat menghargai betapa sulitnya enam bulan terakhir ini bagi daerah ini dan kami senang bahwa sebagian besar orang terus memainkan peran mereka, mengikuti pedoman dan undang-undang yang membantu melindungi Norfolk dan cegah penyebaran Covid-19," buka Norfolk Constabulary dalam sebuah pernyataan dikutip dari Sky News.
"Namun, tingkat infeksi sekarang meningkat pesat di seluruh negeri dan kita harus terus bekerja sama untuk menjaga keamanan semua orang.
"Fokus kami akan tetap pada penggunaan 4E kami - melibatkan, menjelaskan, mendorong, dan kemudian menegakkannya jika diperlukan.
Ia menambahkan: "Kami semua akan berperan dalam menjaga keamanan wilayah kami di masa mendatang dan kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan jika diperlukan seperti yang ditunjukkan."
Baca Juga: Nations League: Ada Inggris vs Belgia dan Prancis vs Portugal Malam Ini
Pada hari Jumat, UEA mengonfirmasi ada 73 kasus virus korona yang dikonfirmasi - 47 di kampus dan 26 di luar kampus.
Menurut laporan Eastern Daily Press, jumlah kasus positif Covid-19 yang tercatat di Norwich terus meningkat.
Kesehatan Masyarakat Inggris melaporkan selama tujuh hari hingga 8 Oktober, menunjukkan jumlah kasus Covid-19 di Norwich meningkat menjadi 82,5 per 100.000 orang, dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
Data menunjukkan 20 kasus positif dikonfirmasi pada 8 Oktober, menyusul 21 pada 7 Oktober, 18 pada 6 Oktober dan 21 pada 5 Oktober.
Kasus tersebut muncul ketika Perdana Menteri Boris Johnson menguraikan sistem peringatan baru dari "sedang", "tinggi" dan "sangat tinggi" di setiap area otoritas lokal.
Pemimpin Dewan Wilayah Norfolk Andrew Proctor mengatakan orang-orang di Norfolk memegang kunci untuk mencegah virus corona dan pembatasan yang lebih keras, dengan terus mengambil langkah-langkah untuk membendung penyebarannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Intip Statistik Jay Idzes saat Sassuolo Hajar Lazio, Irak dan Arab Saudi Bisa Ketar-ketir
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
Terkini
-
Momen Menarik Terjadi di DPR, Dasco Perlihatkan Keakrabannya dengan Menhan Sjafri hingga Antar Rapat
-
Ijazah Capres-Cawapres Mendadak Jadi Rahasia, DPR Turun Tangan Minta KPU Klarifikasi Segera
-
Anomali Aturan KPU Rahasiakan Ijazah Capres-Cawapres: Rakyat Mesti Tahu Latar Belakang Pemimpinnya!
-
Driver Ojol Ancam Ramai-ramai Matikan Aplikasi saat Demo di DPR dan Istana Besok, Ini 7 Tuntutannya
-
Blunder KPU! Ijazah Hingga SKCK Capres Jadi Rahasia, DPR Protes: Informasi Biasa Kok Disembunyikan?
-
Tragis! Ojol Tewas di Demo: Masyarakat Desak Penyelidikan Tuntas, Ada Apa dengan Kendaraannya?
-
Ancaman PHK Massal di Depan Mata, DPR Kompak Tolak Kenaikan Cukai Rokok 2026!
-
Motif Aksi Pembunuhan Kacab Bank BUMN Masih Misterius, Keluarga Desak Polisi Blak-blakan!
-
Sinyal KPK Panggil Ketum PBNU Gus Yahya di Kasus Korupsi Kuota Haji, Aliran Dana Ditelusuri PPATK
-
Terbongkar! Kedok Dukun Pengganda Uang di Apartemen Kalibata, Polisi Sita Dolar Palsu