Suara.com - Moskow merekrut mahasiswa dan lulusan baru untuk menggantikan guru senior dalam mengajar di sekolah-sekolah dasar yang akan dibuka di tengah naiknya jumlah infeksi virus corona di ibu kota Rusia itu.
Menyadur The Guardian, Kamis (15/10/2020), upaya perekrutan mahasiswa ini diharapkan dapat melindungi para guru yang berusia lanjut dan rentan terhadap infeksi virus.
Moskow mencatat rekor kasus virus corona tapi menolak untuk menerapkan penguncian baru, terutama dalam hal kegiatan belajar mengajar.
Wali kota Moskow, Sergei Sobyanin mengatakan sekolah dasar akan dibuka kembali, mendatangkan sejumlah mahasiswa magang dan lulusan baru untuk menggantikan guru-guru senior di kelas.
Sobyanin menyebut tenaga guru baru itu nantinya akan tetap berada di bawah pengawasan jarak jauh dari pengajar senior.
"Ini akan melindungi guru yang lebih tua dan mereka yang menderita penyakit kronis," kata Sobyanim.
Kendati demikian, sekolah jenjang menengah akan tetap ditutup, dengan sekitar setengah juta siswa akan beralih ke pembelajaran jarak jauh.
Wali kota menggarisbawahi bahwa keputusan ini tidak mudah, namun perlu dilakukan. Sebab, Moskow terus melaporkan sekitar 5.00 kasus Covid-19 baru setiap harinya.
Pembukaan kembali sekolah dasar, menurutnya, dilakukan merespon kondisi di mana siswa yang lebuh muda tidak terlalu berisiko dan kondisi sulit orang tua untuk bekerja, meninggalkan anak-anak mereka tanpa pengawasan di rumah.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 di Spanyol: Kasus Anak Keracunan Hand Sanitizer Meroket
Pengumuman perekrutan mahasiswa tenaga guru ini menyusul langkah Rusoa uang meminta mahasiswa kedokteran untuk bergabung ke fasilitas kesehatan, menangani kasus-kasus virus corona secara langsung.
Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko, menyebut kondisi negaranya sedang genting, menuding warga gagal menerapkan imbauan pemerintah untuk menghalau virus corona.
Rusia melaporkan rekor jumlah infeksi harian hampir sepanjang pekan lalu, dan pada Rabu (14/10), jumlah infeksi melebihi 14.000 untuk pertama kalinya. Sehari sebelumnya, negara ini mencatatkan jumlah kematian harian tertinggi sejak dimulainya pandemi, yakni 244.
Dengan total lebih dari 1,3 jura kasus, Rusia adalah negara paling terdampak ke-empat di dunia setelah Amerika Serikat, India, dan Brasil.
Pembatasan di Rusia, yang mulai dicabut pada Juni, disebutkan lebih longgar dibandingkan dengan sebagian besar negara Eropa lain. Para pejabat mengatakan tidak ingin membuat perekonomian yang telah terpuruk selama penguncian.
Semua restoran, bar, dan teater di Moskow diizinkan beroperasi, meski kantor wali kota telah meminta perusahaan untuk mempertahankan sepertiga dari staf, bekerja dari rumah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra
-
Ramai Patungan Beli Hutan, Memang Boleh Rimba Dibeli Dan Bagaimana Caranya?