Suara.com - Belum lama ini sebuah berita tentang meninggalnya seorang bocah berusia 9 tahun bernama Rangga menghebohkan publik.
Sebab, bocah tersebut meninggal dunia secara heroik saat berusaha menyelamatkan ibunya dari Samsul Bahri yang hendak memerkosanya.
Anak malang asal Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur itu meninggal dalam keadaan memprihatinkan usai disiksa oleh Samsul Bahri.
Usai Samsul Bahri ditangkap polisi, kabar terbaru datang dari lelaki keji tersebut. Ia dilaporkan tewas pada Minggu (18/10/2020) di dalam sel tahanannya.
"Dia meninggal di dalam selnya," kata Kapolres Langsa Langsa Ajun Komisaris Besar Giyarto melalui keterangan tertulis yang didapat Suara.com, Minggu siang."
Di balik tewasnya lelaki biadab itu, berikut adalah 5 fakta dari Samsul Bahri:
1. Tahanan yang dibebaskan karena pandemi Covid-19
Track record Samsul Bahri dalam dunia kriminal bukan kali ini saja terjadi. Tercatat, ia merupakan bagian dari salah satu residivis asal Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, yang dibebaskan dari hukuman penjara seumur hidup karena pandemi virus corona.
Bebasnya Samsul tersebut tidak terlepas dari kebijakan Menkumham Yasonna Laoly yang mengambil kebijakan membebaskan narapidana dengan dalih untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Baca Juga: Foto Samsul Pembunuh Rangga dan Pemerkosa Ibu yang Tewas di Sel Tahanan
2. Membunuh bocah Rangga dan memerkosa ibunya
Setelah ia bebas dari penjara, Samsul melakukan perbuatan biadab memerkosa dan membunuh Rangga pada Jumat (09/10/2020).
Ketika itu, Samsul menyelusup masuk ke rumah kecil yang jauh dari pemukiman warga setempat dan berniat memerkosa seorang ibu berinisial DN.
Akan tetapi, Rangga mengetahui tingkah bejat Samsul dan berusaha menolong ibunya. Nahas bagi Rangga, tubuhnya yang kecil membuat ia tidak mampu menolong ibunya dan justru dihabisi oleh Samsul.
3. Menghabisi Rangga dengan beberapa kali bacokan
Menurut keterangan, sebanyak sembilan kali Samsul membacok Rangga kecil hingga meninggal bersimbah darah. Samsul bahkan memerkosa ibu korban tidak hanya sekali.
Berita Terkait
-
Ucap 'Kerja Kerja Kerja' dan Suka Musik Metal, Calon PM Jepang Dianggap Mirip Jokowi
-
Usai Video Bentak Pacar Viral, Ari Lasso Minta Maaf ke Dearly Joshua: Kata Orang Aku Galak
-
Gema Adzan Sang Ayah di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Ikhlas Melepas Anaknya Syahid
-
Developer Kabur, 120 Rumah di Mansion Hill Bekasi Terbengkalai hingga Mirip Kota Hantu
-
Jeka Saragih Ngamuk di Bandara Soetta, Bentrok dengan Petugas Gara-Gara Rokok
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
Terkini
-
Wali Kota Semarang Tinjau Rusunawa Karangroto, Respon Langsung Keluhan Penghuni
-
Percepat Pembangunan Papua, Prabowo Dorong Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Komite Eksekutif
-
Akhmad Wiyagus jadi Wamendagri, Tito Karnavian Senang Punya 3 Wamen: Tugas Saya jadi Lebih Ringan
-
Sempat Bikin Panik, Polisi Pastikan Ledakan PT Nucleus Farma Bukan Bom: Kami Masih Selidiki
-
Transisi Energi: Mungkinkah Jadi Jalan Hijau Menuju Pertumbuhan Indonesia 8 Persen?
-
KPPPA Minta Orang Tua dan Siswa Tak Takut Santap MBG: Manfaatnya Jauh Lebih Besar!
-
Ngaku Hati-hati, Penetapan Tersangka Kasus Haji Tunggu Hasil BPK?
-
2 Petinggi Google Indonesia Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Chromebook yang Menyeret Nadiem Makarim
-
Kuli Bangunan Tewas Ditusuk Rekan Sendiri, Polisi Selidiki Motif Pembunuhan Sadis
-
Kebakaran Hutan Dunia Meningkat Tajam, Dampak Ekonomi dan Risiko Kemanusiaan Kian Parah