Suara.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) meminta majelis hakim menolak eksepsi yang diajukan oleh Pinangki Sirna Malasari dalam kasus gratifikasi kepengurusan fatwa Mahkamah Agung (MA).
Jaksa menilai, dakwaan terhadap Pinangki telah menjelaskan secara lengkap mulai dari perbuatan hingga tempat terjadinya tempat tindak pidana.
Merespons hal tersebut, pengacara Pinangki, Aldres Napitupulu menilai, jaksa tidak menjelaskan hal-hal yang pihaknya sampaikan dalam eksepsi yang mereka ajukan. Misalnya, penerimaan uang dari sosok Andi Irfan Jaya.
"Jadi dia (jaksa) sama sekali tidak menjelaskan pemberian uang. Jaksa tadi hanya mengatakan bahwa 'kami mendakwa dia (Pinangki) menerima uang dari Andi Irfan Jaya itu kalau tidak di Kuala Lumpur, di Jakarta, atau, atau, atau kebanyakan ataunya," kata Aldres di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2020).
Tak hanya itu, Aldres menilai jika jaksa tidak menjelaskan soal Pinangki yang dinilai melakukan Tindak Pidana Pencucuian Uang. Salah satunya yakni menyamarkan uang yang diterima oleh kliennya.
"Kemudian pencucian uang, kami katakan tidak jelas di mana menyamarkannya, di mana layering-nya, pencucian uang diperkara ini, kemudian dia jawab digunakan untuk kepentingan pribadi. Loh itu bukan pencucian uang. Itu namanya kalaupun benar, ya itu menikmati hasil kejahatan," jelasnya.
Jaksa Kemas Roni sebelumnya mengatakan, dakwaan terhadap Pinangki telah menjelaskan secara rinci mengenai penerimaan uang senilai 500 ribu USD dari Djoko Tjandra. Hal itu dia beberkan dalam sidang dengan agenda tanggapan jaksa atas eksepsi yang diajukan oleh Pinangki.
"Surat dakwaan JPU, baik dakwaan subsider atau primer telah memuat seluruh unsur pasal. Kemudian surat dakwaan sudah menjelaskan secara lengkap, rincian perbuatan dan menyebutkan keterangan waktu yang lengkap tempat terjadinya tindak pidana," kata dia.
Kemas Roni melanjutkan, uang yang telah diterima oleh Pinangki telah digunakan dengan menyembunyikan dan menyamarkan asal-usulnya. Kata dia, perbuatan Pinangki seperti apa yang didakwakan telah sah secara hukum.
Baca Juga: Jaksa Sebut Terdakwa Pinangki Samarkan Asal-usul Uang Suap Djoko Tjandra
"Bahwa berdasarkan dari berkas hukum perkara terdakwa telah menerima uang secara tidak sah tersebut kemudian menggunakan dengan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul tersebut, adalah pada satu kurun waktu yang sesuai dengan tempus delekti yang didakwakan. Perbuatan yang didakwakan telah terbukti secara sah menurut hukum yang akan dibuktikan oleh penuntut umum pada pemeriksaan pokok perkara," jelas dia.
Dengan demikian, jaksa meminta pada hakim untuk melanjutkan perkara dugaan kasus grarifikasi kepengurusan fatwa Mahkamah Agung atas nama Piangki Sirna Malasari. Selanjutnya, majelis hakim akan membacakan putusan sela pada hari ini sekitar pukul 14.00 WIB.
"Keputusan akan diambil hari ini. Untuk itu, akan kami skors sidang ini dan akan kami lanjutkan pada pukul 14.00 WIB," kata hakim ketua IG Eko Purwanto.
Berita Terkait
- 
            
              9 Transformasi Gaya Pinangki, Alim saat Bersidang Lepas Jilbab Setelah Bebas Penjara
- 
            
              Komentari eks Jaksa Pinangki Bebas, Bintang Emon Sebut Pemerintah Ingin Rakyatnya Masuk Surga
- 
            
              Pinangki Cs Dapat Diskon Hukuman dan Bebas Bersyarat, Eks Jubir KPK: Jangan Takut Korupsi!
- 
            
              Ragam Respons Bebasnya Pinangki, Rasa Keadilan Masyarakat Terusik
- 
            
              Mahfud MD Soal Puluhan Koruptor Bebas Bersyarat: Kita Tidak Bisa Ikut Campur
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
- 
            
              Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
- 
            
              Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
- 
            
              Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
- 
            
              Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
- 
            
              Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
Terkini
- 
            
              Demo Guru Honorer Hari Ini: Jakarta Dikepung, 1.597 Aparat Siaga di Monas
- 
            
              Ribuan Polisi dan TNI Jaga Ketat Demo Guru Honorer Madrasah di Monas
- 
            
              Gelar Konsolidasi Aksi Hari Ini, 5 Juta Buruh Siap Mogok Nasional Bila Tuntutan Tak Didengar
- 
            
              Demo Guru di Monas, Transjakarta Alihkan Sejumlah Rute Layanan
- 
            
              Sama-Sama Lapor ke Presiden, Apa Beda Tugas Tim Koordinasi MBG dan BGN?
- 
            
              Whoosh Mau Dijual ke Publik? Ketua Projo Dorong IPO Atasi Utang Kereta Cepat
- 
            
              Menteri Keuangan Purbaya: Antara Pencitraan dan Substansi Kebijakan yang Dipertanyakan
- 
            
              Usut Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Sita Uang Asing dari Biro Travel
- 
            
              Detik-detik Penembak Pengacara Ditangkap: Terkapar di Gang Sempit, Tak Berdaya Saat Pistol Ditemukan
- 
            
              Prabowo Ingatkan Pentingnya Menjaga Persatuan: Kalau Ribut Terus, Nanti Wisatawan Ogah Datang!