Suara.com - Pemerintah Meksiko akan menutup pemakan jelang perayaan Dia de Muertos atau hari kematian, guna mencegah kembali naiknya kasus infeksi virus corona.
Menyadur Channel News Asia, Rabu (21/10/2020), perayaan yang dilangsungkan pada 1-2 November itu biasanya dihadiri oleh ratusan ribu orang dari seantero Meksiko.
Hari kematian merupakan perpaduan antara ritual Katolik dan kepercayaan pra-Hispanik, di mana orang-orang akan memadati pemakaman dan alun-alun, memperingati kembalinya orang mati ke dunia.
Wakil Menteri Kesehatan Meksiko Hugo Lopez Gatell mengatakan menjelang liburan hari kematian, sebagian besar pemakaman akan ditutup karena tempat itu berisiko tinggi memicu penularan Covid-19.
"Rekomendasinya adalah untuk menghindari keramaian," ujar Hugo, Selasa (20/10).
Beberapa warga Meksiko meratapi tak adanya perayaan hari kematian.
"Setiap tahun kami pergi menemui ibuku. Ini adalah pertama kalinya sejak dia meninggal, kami tidak pergi dan ini sangat menyedihkan," ujar warga Ocotlan, Claudia Morales.
Sementara di komunitas pedesaan Cuaxomulco, negara bagian Tlaxcala, pihak berwenang memilih untuk tidak menutup pemakaman setelah adanya kemarahan publik.
Selain hari kematian, Hugo menyebut Hari Perawan Guadalupe pada 12 Desember juga berpeluang tinggi untuk meningkatkan kasus infeksi, dengan lebih dari 3 juta peziarah setiap tahun ramai-ramai menyambangi basilika Katolik di Mexico City.
Baca Juga: INFOGRAFIS: Cemas saat Batuk atau Sakit Tenggorokan Ditengah Pandemi?
Kedua perayaan itu dan Natal, berlangsung saat cuaca dingin. Pihak berwenang khawatir hal tersebut dapat menyebabkan lebih banyak infeksi.
Hugo menambahkan kasus rawat inap Covid-19 telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, membalikka tren penurunan yang dimulai akhir Juli.
Menurutnya, peningkatan pasien Covid-19 rawat inap disebabkan oleh deteksi virus yang lebih cepat, naiknya jumlah infeksi, atau gabungan dari keduanya.
"Kami memiliki tanda-tanda awal peningkatan pandemi," kata Hugo.
Pemerintah ibu kota, Mexico City, mengatakan adanya kemungkinan pembatasan yang lebih ketat jika tren rawat inap terus meroket.
Berdasarkan Worldometer, Rabu (21/10), Mexico sejauh ini mencatatkan total 854.926 infeksi Covid-19 dengan 86.338 kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?