Suara.com - Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai menipis. Ini dikarenakan masyarakat setempat takut mendonorkan darahnya selama pendemi Covid-19.
"Saat ini kita hanya mengandalkan dari keluarga pasien yang membutuhkan darah, karena persediaan darah di PMI daerah ini menipis, bahkan kurang," kata Kepala Bagian Pelayanan PMI Kota Pangkalpinang dr Sjenileila Boer di Pangkalpinang, Kamis (22/10/2020).
Ia mengatakan saat ini persediaan darah di PMI Pangkalpinang sebanyak 79 kantong darah, dengan rincian darah golongan A 13 kantong (ampul), B 11 kantong, O 41 kantong, dan golongan AB 9 kantong.
Untuk stok darah trombosit kata dia, kosong.
"Selama pendemi ini permintaan darah masyarakat cukup tinggi dan tidak sebanding dengan ketersediaan darah yang ada di PMI," ujarnya.
Menurut dia, stok darah yang ada sekarang merupakan hasil kegiatan donor darah dari Polri, TNI dan instansi pemerintah daerah, serta lainnya.
Sementara pendonor dari kalangan masyarakat kurang, karena mereka takut tertular virus corona saat mendonorkan darahnya.
"Sebetulnya, darah ini tidak menularkan virus. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu takut untuk mendonorkan darahnya," katanya.
Ia menambahkan dalam proses pengambilan darah ini, PMI menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penularan dan penyebaran COVID-19 di klaster donor darah.
Baca Juga: Update 22 Oktober, Pasien Corona di RSD Wisma Atlet Tembus 2.549 Orang
"Kita tidak melayani pengambilan darah dari masyarakat dari luar daerah, sebagai antisipasi penularan virus corona dari pendonor tersebut," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Update 22 Oktober, Pasien Corona di RSD Wisma Atlet Tembus 2.549 Orang
-
Bioskop Kembali Dibuka, Ini Deretan Hoaks yang Perlu Diketahui
-
Harga Properti Meroket Setelah Vaksin Corona Ditemukan
-
Brasil Tolak Vaksin Buatan China: Rakyat Tidak akan Jadi Kelinci Percobaan
-
Lawan Gejala Covid-19 Panjang, Ahli Sarankan Konsumsi Suplemen Ini!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Rocky Gerung 'Semprot' Program MBG: Bukan Generasi Emas, Malah Jadi 'Racun' yang Meneror Sekolah
-
Periksa Saksi dari Asosiasi Travel Haji, KPK Temukan Penyalahgunaan Kuota Petugas Haji
-
Keracunan Massal MBG, FSGI: Itu Kesalahan Badan Negara, Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi
-
Detik-detik Ibu Muda di Cipete Bikin Geger: Mules Keluar Bayi, Refleks, Dibuang ke Saluran Air
-
Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Kubu Mardiono, Nasib Kubu Agus Suparmanto di Ujung Tanduk?
-
DPR RI Sahkan Revisi UU BUMN, Kini Kementerian Resmi Berubah Jadi Badan Pengaturan BUMN
-
Kepala BGN Akui Risiko di Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Lemah Hingga Konflik Kepentingan
-
Borok Baru Terkuak, KPK Endus Kuota Petugas Haji 2024 Juga Jadi Bancakan
-
Suara Netizen Lebih Kuat: Densu Batal Tayangkan Podcast Nurul Sahara Usai Ditolak Warganet
-
Fakta-fakta Kebakaran Hunian Pekerja IKN, Ratusan Orang Terdampak