Suara.com - Sebuah pohon yang dianggap keramat bagi suku Aborigin ditebang untuk proyek jalan raya telah memicu kemarahan warga Australia.
Menyadur BBC, Selasa (27/10/2020), pohon yang ditebang itu dianggap sebagai tanaman "penunjuk arah" Djab Wurrung, berusia ratusan tahun.
Otoritas berwenang di Victoria memotong pohon itu pada Senin (26/10), berujung pada unjuk rasa para aktivis Aborigin yang tetap bersikeras berada di dekat lokasi, berupaya menghalangi pengerjaan proyek.
Kepolisian Victoria mengatakan sejauh ini pihaknya telah menangkap 25 demonstran pada Selasa (27/10), yang menolak meninggalkan situs itu karena proyek pembukaan lahan terus berlanjut.
Rekaman yang diunggap para aktivis di media sosial menunjukkan petugas menyeret orang secara paksa, sementara beberapa pengunjuk rasa naik ke atas pohon.
Pihak berwenang menyebut pohon "petunjuk arah" itu diperkirakan berusia sekitar 100 tahun, tapi para aktivis tanaman itu telah berusia 350 tahun.
Begitu kabar penebangan pohon keramat ini tersebut, banyak warganet Australia yang mengutuk aksi ini.
"Benar-benar sedih dan merasakan kepedihan nenek moyang kita saat ini," cuit Lidia Thorpe, senator Aborigin pertama di parlemen negara bagian dan seorang perempuan Djab Wurrung.
Penulis Aborigin, Celeste Liddle, menyalahkan pemerintah negara bagian, menyebutnya telah menebang bagian suci dari warisan Djab Wurrung.
Baca Juga: Bertemu Agen, Ryuji Utomo Jadi Main ke Liga Australia?
Para pengunjuk rasa disebutkan telah lama berkemah di daerah dekat Buangor, guna mempertahankan pohon-pohon yang dianggap suci termasuk pohon tempat perempuan Djab Wurrung mengubur plasenta setelah melahirkan.
Pejabat pengurus proyek penebangan menyebut pohon yang ditebang pada Senin, tidak masuk dalam daftar perlindungan.
Dalam kesepakatan tahun lalu, pemilik tanah Aborigin bernegoisasi dengan pemerintah Victoria untuk menyelamatkan sekitar selusin dari 250 pohon dianggap penting secara budaya, dari penebangan.
Pemerintah Victoria bersikeras tetap melanjutkan proyek jalan raya bebas hambatan, perluasan sepanjang 12km antara Melbourne dan Adelaide, dengan alasan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas.
"Dengan lebih dari 100 kecelakaan di Western Highway dalam beberapa tahun terakhir, termasuk 11 kematian, kami melanjutkan peningkatan keselamatan mendesak demi nyawa," kata pernyataan pemerintah.
Pejabat negara bagian menyebut telah menerima persetujuan dari kelompok pemilik tradisional dan lolos pemeriksaan lingkungan dan hukum federal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Bupati Bogor: Total Korban Majelis Ambruk 80 Orang Lebih
-
Fakta dan Mitos Gerhana Bulan yang Masih Hidup di Masyarakat Indonesia
-
Langit Maluku Utara Akan Menyala! Saksikan Gerhana Bulan Total Malam Ini
-
6 Fakta Menteri Kehutanan Main Domino Bareng Tersangka Perusakan Hutan
-
Link Live Streaming Gerhana Bulan dan Tata Cara Salat Gerhana
-
CEK FAKTA: Benarkah Jepang Gelar Aksi Demo untuk Dukung Indonesia?
-
Beda dari Anak Politisi Lain, Renny Sutiyoso Dicoret Ayah Sendiri saat Mau Nyaleg
-
CEK FAKTA: Demo Merembet, Jokowi Ditangkap?
-
Integritas Raja Juli Dipertanyakan, Foto Main Domino dengan Eks Tersangka Pembalakan Disorot Tajam
-
Sindiran Fathian: Prabowo Turun, yang Naik Justru Gibran, Bukan Anies