Suara.com - Budayawan Sujiwo Tejo turut menyoroti soal program pemerintah membangun 'Jurassic Park Komodo'. Namun, ia memperingatkan agar masyarakat tak terlalu keras memaki rencana pemerintah tersebut.
Pria yang akrab disapa Mbah Tejo itu lantas mengungkit program pemerintah yang membangun sebuah proyek wisata di tahun 1970-an lalu yakni Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang juga menuai kontra dari sejumlah pihak.
Kendati demikian, ia memperingatkan agar para pihak yang tak menyetujui pembangunan 'Jurassic Park Komodo' itu tak terlalu memaki pemerintah.
"Pagi. Yang tak setuju pembangunan "Jurassic Park Komodo" monggo. Saya pun mengukin tak setuju. Tapi enggak usah memaki-maki. Sebab karma itu keras," tulis Sujiwo Tejo.
Ia mengungkit para tokoh yang sebelumnya kontra dengan pembangunan TMII di era Presiden Suharto itu ternyata pada ujungnya turut menggunakan bangunan yang pernah ia tolak.
"Tahun 91, banyak tokoh yang hadir di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk Kongres Kebudayaan. Sebagian mereka di tahun 70-an memaki-maki pembangunan TMII," ungkit Sujiwo Tejo.
Sujiwo Tejo mengaku menyaksikan sendiri para tokoh yang sebelumnya bersumpah tak menginjakkan TMII tapi ternyata tetap hadir di kongres tersebut.
"Aku bukan cuma dengar, Cuk. Aku melihat dengan mata kepala sendiri mereka yang dulu memaki-maki pembangun TMII karena terjadi penggusuran besar-besaran, hadir di Kongres Kebudayaan di tempat rekreasi itu. Bahkan ada satu, setidaknya, yang dulu bersumpah tak akan menginjak TMII. Heuheu," jelas Mbah Tejo.
Ia pun menyarankan agar masyarakat yang tak menyetujui proyek di kawasan konservasi Komodo itu sebaiknya menyuarakan protes mereka lewat sebuah satire.
Baca Juga: Selain Pulau Komodo, Ini 5 Cagar Biosfer Indonesia yang Terdaftar di UNESCO
"Saran saya, bikin satire saja daripada memaki-maki pembangun 'Jurassic Park Komodo'. Tapi untuk bikin satire emang diperlukan IQ yang agak sedikit di atas rata-rata Cuk. Di samping sedikit jiwa seni. Heuheuheu," saran Sujiwo Tejo.
Sebelumnya, perbincangan soal Pulau Komodo ini ramai setelah viral foto komodo hadang truk proyek 'Jurassic Park'.
Truk bermuatan bahan bangunan proyek tersebut tampak terhenti dengan adanya seekor komodo berukuran besar yang mengadang mereka.
Foto tersebut sontak viral di media sosial dan memantik kemarahan publik.
Usai foto tersebut viral, muncul surat pengumuman yang ditandatangani oleh Kepala Balai Taman Nasional Komodo dan dikeluarkan pada 25 Oktober 2020.
Surat tersebut berisi pengumuman penutupan sementara resort Loh Buata, SPTN Wilayah I Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo mulai 26 Oktober 2020 hingga 30 Juni 2021.
Berita Terkait
-
Selain Pulau Komodo, Ini 5 Cagar Biosfer Indonesia yang Terdaftar di UNESCO
-
Ramai Perbincangan 'Jurrasic Park Komodo', Netizen: Komodo Bukan Anjing
-
Wajib Tahu, Ini Sejarah Panjang Penetapan Taman Nasional Komodo
-
Sindiran Keras Bintang Emon: Kita Cuma Remahan Diminta Suara 5 Tahun Sekali
-
Ramai Kecam Jurassic Park Komodo, Netizen: Makin Jijik Sama Pemerintah
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Pesan Menag Nasaruddin di Hakordia 2025: ASN Kemenag Ibarat Air Putih, Tercemar Sedikit Rusak Semua
-
Bela Laras Faizati, 4 Sosok Ini Ajukan Diri Jadi Amicus Ciriae: Unggahan Empati Bukan Kejahatan!
-
Mendagri Instruksikan Pemda Evaluasi Kelayakan Bangunan Gedung Bertingkat
-
Kader Jadi Tersangka KPK, Golkar Tak Mau Gegabah: Tunggu Status Terdakwa Dulu
-
Mendagri Ingatkan Pemda Siaga Hadapi Nataru dan Potensi Bencana
-
Greenpeace Sebut 2025 Tahun Kelam, Krisis Ekologis Berjalan Iringan dengan Represi Aparat
-
Adu Nyali di Kalibata: Mata Elang Tewas Dihajar Kelompok Bermobil Saat Beraksi, Satu Kritis
-
Gerak Cepat! BGN Turun Tangan Lakukan Penanganan Penuh Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01
-
Mahfud MD Soroti Rapat Pleno PBNU: Penunjukan Pj Ketua Umum Berisiko Picu Dualisme
-
Gus Yahya Tak Masalah Kembalikan Konsesi ke Pemerintah, Benar Tambang jadi Pemicu Konflik PBNU?