Suara.com - Demonstran di Thailand menyulap jalanan jadi runway peragaan busana guna menyuarakan kritikan terhadap Putri Raja Maha Vajiralongkorn, Sirivannavari Nariratana sekaligus bisnis mode miliknya.
Menyadur Channel News Asia, para pengunjuk rasa berkumpul di distrik bisnis Silom Bangkok pada Kamis (29/10) dan membentangkan kain di sepanjang ruas jalan yang dibuat menyerupai catwalk.
Protes dengan tema "Runway-nya Rakyat" itu menyorot merek fesyen Putri Sirivannari yang disebut-sebut menggunakan uang pajak negara dalam menyelenggarakan pameran.
Merek busana putri Sirivannavari dijadwalkan menggelar pameran koleksi musim gugur/musim dingin 2020-2021 pada Kamis pukul 20.00 malam waktu setempat, dalam acara "French Flair Runway" di Mandarin Oriental Bangkok.
Dalam aksi itu pengunjuk rasa memasang spanduk bertuliskan, "Anggaran 13 juta Kementerian Perdagangan mendukung bisnis Sirivannavari."
Klaim itu mengacu pada laporan media lokal terkait RUU APBN 2020 dengan lebih dari 29 miliar baht atau sekitar Rp 13 miliar, dialokasikan untuk kepentingan monarki.
Serta dana departemen promosi perdagangan sebesar 13 juta baht atau sekitar Rp 6,1 miliar, yang dialokasikan untuk promosi bisnis mode sang putri di luar negeri.
Dalam foto yang beredar di media sosial, nampak para pengunjuk rasa yang memakai masker, berkumpul di kanan kiri kain arena catwalk.
Aksi hari Kamis merupakan bagian dari protes terhadap pemerintahan yang berkuasa sekaligus menuntut mundur Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha.
Baca Juga: Isuzu Mu-X Terbaru Sudah Melesat di Pasar Thailand
Demonstran juga menggelar aksi untuk menyuarakan kritik terhadap Raja Maha Vajiralongkorn dan keluarga yang berlindung dibalik hukum lese majeste, memungkinkan siapa pun yang mengkritik kerajaan akan menghadapi hukuman penjara tiga hingga 15 tahun.
Belakangan, massa semakin getol menuntut Raja Maha diusir dari Jerman, negara tempatnya lebih sering tinggal dibanding Thailand. Pengunjuk rasa menuntut Jerman menyematkan status persona non grata kepada raja.
Kemudian pada Senin (26/10), demonstran yang berbaris di depan Kedutaan Jerman di Bangkok, meminta Jerman unuk menyelidiki apakah Raja Maga telah menjalankan kekuasaan politik selama masa tinggalnya yang diperpanjang di Bavaria.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting