Suara.com - Pendeta Yerry Pattinasarany angkat bicara soal pernyataan yang dilontarkan oleh seorang pemimpin negara yang diduga melakukan pelecehan agama Islam.
Kepada Habib Husein Ja'far Al Hadar, Yerry mengatakan bahwa apa yang dilakukan pemimpin negara tersebut justru melecehkan ajaran nasrani.
"Saya menyadari bahwa saya punya rasa aman, dan saya tidak melihat itu sebagai sebuah ancaman terhadap saya. Nah lalu tidak pernah ada angle atau tuntunan dari firman Tuhan di Alkitab untuk melemparkan sebuat statement penghinaan kepada siapapun," kata pendeta Yerry dilansir dari kanal YouTube Jeda Nulis, Jumat (30/10/2020).
Ia mengatakan bahwa pernyataan keras yang diucapkan oleh pemimpin negara dengan memojokkan umat lain tersebut tidak mencerminkan umat nasrani yang baik karena justru menghina agamanya sendiri.
"Jadi apa yang dilontarkan oleh pemimpin negara ini tidak merepresentasikan sebuah kebenaran absolut. Bahkan itu dalam tanda kutip sedikit menghina kebenaran itu sendiri. Dia itu malah menghina agama dia sendiri," jelas pendeta Yerry.
Pelecehan terhadap agama sendiri itu, lanjut Yerry, juga dilakukan si pemimpin agama karena telah menempelkan stigma negatif terhadap orang lain. Padahal, memandang negatif kepada orang lain tidak pernah diajarkan dalam ajaran Tuhan.
"Karena dia. dalam tanda kutip, melecehkan kebenaran absolut yang ada sebenarnaya yang seharusnya Tuhan bangun dalam kehidupan seseorang. Apalagi melemparkan semua opini publik dan menaruh semua label stigma negatif," imbuhnya.
Pendeta Yerry juga mengatakan bahwa orang yang melakukan pelecehan terhadap agama lain itu telah melakukan sebuah kejahatan.
"Dan dalam pandangan saya sendiri itu adalah sebuah kejahatan sih. Satu kita enggak berhak, siapa yang memberi kita otoritas? Kedua, siapa kita menghina satu objek yang kita kenal juga belum," jelas dia.
Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Bereaksi Presiden Prancis Menghina Islam
"Jadi menurut saya sama sekali tidak merepresentasikan pandangan Kristen, Alkitab, bagaimana seseorang harusnya bersikap. Jadi penghinaan itu saya anggap sebagai pelecehan terhadap Firman Tuhan," ia menyimpulkan.
Sebelumnya, Presiden Perancis Emmanuel Macron dianggap mendeklarasikan perang terhadap Islam radikal. Dia menganggap konflik antar agama yang terjadi di dunia, dipicu oleh kelompok Muslim.
"Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia saat ini, kami tidak hanya melihat ini di negara kami," kata Macron beberapa waktu lalu.
Pernyataan Macron dipicu peristiwa pembunuhan seorang guru sejarah Prancis di pinggir kota Paris pada Jumat (16/10/2020) lalu.
Guru bernama Samuel Paty dipenggal oleh Abdullah Anzorov, seorang remaja 18 tahun di luar sekolah menengah Bouis-d'Aulne.
Remaja keturunan Rusia itu tak terima dengan tindakan Samuel Paty yang mempertontonkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya di kelas.
Berita Terkait
-
Ustaz Abdul Somad Bereaksi Presiden Prancis Menghina Islam
-
Twitter Hapus Cuitan Mahathir soal Muslim Boleh Bunuh Jutaan Orang Prancis
-
Penyerangan Gereja Notre Dame Prancis, 3 Tewas, Pelaku Ditembak
-
Teroris Serang Gereja Notre Dame Prancis, Satu Perempuan Dipenggal
-
Negara-negara Arab yang Kompak Boikot Produk Prancis
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Istri di Kebon Jeruk Tega Potong Alat Vital Suami Hingga Tewas: Cemburu Buta Jadi Pemicu
-
Bongkar Kelamnya Budaya Riset Dosen, Mendiktisaintek: Yang Meneliti Cuma 30 Persen, Itu-itu Saja
-
Rekonstruksi Pembunuhan Bos Elpiji: Dendam Utang Jadi Adegan Berdarah di Kebon Jeruk!
-
Baru Sebulan Lebih Jabat Menkeu, Purbaya Dianggap Berkinerja Baik, Apa Rahasianya?
-
Donald Trump: Bertemu Xi Jinping Akan Menghasilkan Kesepakatan Fantastis!
-
Menteri Pigai Usulkan Aturan Jadikan Indonesia Negara Pertama yang Anggap Korupsi Pelanggaran HAM
-
Anggaran Riset Dosen Naik Rp3 Triliun! Tapi Ada 'Titipan' Prabowo, Apa Itu?
-
Ketua Partai Hijau Murka 11 Warga Penolak Tambang Divonis Bersalah: Muak dengan Peradilan Negeri Ini
-
Masuk Daftar Menteri Berkinerja Buruk, Natalius Pigai Sebut Lembaga Survei Tak Kredibel
-
Menteri Brian Sindir Dosen Lakukan Riset Hanya Demi Naik Pangkat: Begitu Jadi Guru Besar, Mentok