Suara.com - Paus Fransiskus mengkritik pengunjuk rasa anti-lockdown dan mereka yang mengeluh tentang langkah-langkah pembatasan selama pandemi virus corona, serta menuduh mereka egois.
Paus mengatakan, akhir-akhir ini semakin banyak dari mereka yang hanya memikirkan diri mereka sendiri dan berpendapat harus ada perubahan.
Itu terjadi ketika ratusan pengunjuk rasa di Italia dan Spanyol bentrok dengan polisi pada Jumat lalu, atas langkah-langkah baru virus corona untuk mengekang penyebaran virus di tengah meningkatnya gelombang kedua infeksi.
Paus mengatakan, masih ada harapan karena ada yang justru bertanggung jawab terhadap orang lain dan mencari solusi agar tidak ada yang tertinggal.
Dia berargumen bahwa pandemi telah membawa model organisasi dan pembangunan ke dalam 'krisis' dan mengklaim telah mengungkap 'banyak ketidakadilan, kesunyian yang mengganggu, serta kegagalan sosial dan kesehatan'.
Menurutnya, negara-negara yang berusaha menyelamatkan ekonomi mereka berisiko lupa bahwa pembangunan yang otentik harus mempromosikan semua orang dan manusia secara keseluruhan.
"Kami tidak keluar dari krisis yang sama, kami bisa menjadi lebih baik atau lebih buruk, tetapi tidak pernah sama," kata Paus kepada Politika dilansir laman Dailymail, Selasa (3/11/2020).
Lelaki berusia 83 tahun itu mengutuk pengunjuk rasa anti-lockdown.
"Di sisi lain, kami mengalami peningkatan jumlah orang yang tanpa ampun mengambil keuntungan dari kemalangan orang lain, mereka yang hanya memikirkan diri mereka sendiri, yang memprotes atau mengeluh tentang tindakan pembatasan tertentu, tidak mampu menerima bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan dan sumber daya yang sama untuk menghadapi pandemi. Kami butuh perubahan," jelas Paus.
Baca Juga: Aksi Tolak Lockdown di Italia Ricuh, Demonstran dan Polisi Terlibat Bentrok
"Pandemi membawa model organisasi dan perkembangan kita ke dalam krisis; itu telah mengungkap banyak ketidakadilan, kesunyian yang mengganggu dan kegagalan sosial dan kesehatan, menyebabkan sejumlah besar saudara kita mengalami proses pengucilan dan degradasi sosial," tutup Paus.
Berita Terkait
-
Jusuf Kalla Dijadwalkan Bertemu Paus Fransiskus di Tahta Suci Vatikan
-
5 Fakta Paus Fransiskus Setuju Pernikahan Sesama Jenis
-
Silang Pendapat Warganet Tanggapi Pernyataan Paus Fransiskus Soal LGBT
-
Di Film Ini, Paus Fransiskus Beri Dukungan Hubungan Sesama Jenis
-
Paus Fransiskus Dukung Hubungan Sejenis, Ditayangkan Lewat Film Ini
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi