Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perhutanan sosial yang sudah dilaksanakan dalam enam tahun sudah berjalan. Hingga September 2020, realisasi program perhutanan sosial sudah mencapai 4,2 juta hektare dari target yang ditetapkan 12,7 juta hektare.
"Dari target 12,7 juta hektare, untuk capaian perhutanan sosial sampai 2024, sampai September tahun ini tercapai 4,2 juta hektare," ujar Jokowi Rapat Terbatas tentang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Perhutanan Sosial melalui video conference, Selasa (3/11/2020).
Kata Jokowi, dari realisasi tersebut, masih ada sisa target sebanyak 8,5 hektare lagi yang harus diselesaikan selama empat tahun mendatang.
"Yaitu kurang lebih masih 8 juta (hektare) lebih. Artinya memang ada sebuah peningkatan akumulatif yang cukup besar dalam lima tahun pertama kemarin. Tetapi masih ada sisa juga yang 8 juta hektare lebih yang perlu kita selesaikan," tutur dia.
Selain itu, mantan Gubernur DK Jakarta itu mengingatkan jajaran terkait bahwa perhutanan sosial bukan urusan hanya sebatas pemberian izin kepada masyarakat dan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) kepada masyarakat.
Namun, yang paling penting adalah pendampingan untuk program-program lanjutan, sehingga masyarakat di sekitar hutan memiliki kemampuan betul dalam memanajemeni SK yang telah diberikan.
"Yaitu untuk masuk ke dalam aspek bisnis perhutanan sosial yang tidak hanya agroforestry, tetapi bisa masuk ke bisnis ekowisata, bisnis agrosilvopastoral, bisnis bio-energy, bisnis hasil hutan bukan kayu, ini banyak sekali, bisnis industri kayu rakyat. Semuanya sebetulnya menghasilkan, bisa mensejahterakan, tetapi sekali lagi pendampingan ini sangat diperlukan," tutur Jokowi.
Selain aspek pendampingan, juga harus diintegrasikan dengan penyiapan sarana dan prasarana produksi dan pelatihan-pelatihan.
"Pendampingannya harus terintegrasi yang dimulai tentu saja setelah SK diberi, ada penyiapan sarana dan prasarana produksi, pelatihan-pelatihan," kata Jokowi.
Baca Juga: PP Muhammadiyah ke Jokowi: Mencabut Lebih Baik, Banyak Kesalahan Mendasar
Kepala Negara meyakini jika hal tersebut dilakukan, kelompok usaha perhutanan sosial akan dapat berkembang dengan baik.
Jokowi berharap tahun 2020 dan selanjutnya akan muncul kelompol-kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS).
"Saya kira kalau untuk dilakukan, saya meyakini kelompok usaha perhutanan sosialnya akan bisa berkembang dengan baik. Tapi memang sekali lagi kita harus bekerja fokus dan saya harapkan tahun ini, tahun depan, betul-betul bisa muncul, entah berapa KUPS, kelompok usaha perhutanan sosial yang bisa kita jadikan contoh untuk benchmarking untuk kelompok-kelompok yang lain," katanya menambahkan.
Berita Terkait
-
PP Muhammadiyah ke Jokowi: Mencabut Lebih Baik, Banyak Kesalahan Mendasar
-
PKS Ungkap Kejanggalan UU Ciptaker yang Diteken Jokowi: Akibat Kejar Tayang
-
Buruh Berharap Hakim MK Beri Keadilan Terkait UU Cipta Kerja
-
Pagi-pagi Buruh Gugat UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi
-
UU Cipta Kerja Disahkan, Harga Emas Antam Naik Rp 10.000 per Gram
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?