Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan ada tantangan di balik pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Tantangan yang dimaksud ialah ketika kebebasan berekspresi kemudian dimanfaatkan oleh kelompok penganut ideologi menyimpang untuk berkembang di tanah air.
Sejak orde baru tumbang, Indonesia akhirnya bisa menghirup udara kebebasan berekspresi dan berpendapat. Bahkan negara pun mempersilakan masyarakatnya untuk membentuk organisasi sebagai bentuk kebebasan berserikat atau berkumpul.
"Organisasi-organisasi boleh tidak perlu untuk mendapat izin, cukup mendaftarkan," kata Tito dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Tahun 2020 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) secara virtual, Selasa (3/11/2020).
Tito mengatakan di balik kebebasan itu ada tantangan yang mesti dihadapi. Tito menyebut contoh seperti organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang menganut ideologi khilafah Islam. Keberadaan HTI seolah menjadi dua mata pisau yang berbeda.
"Ini mengakibatkan di satu sisi, ruang kebebasan terbuka, di sisi lain dapat jadi suatu problem," ujarnya.
Meski meyakini akan kebebasan berkumpul atau berserikat, keberadaan HTI nyatanya tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Menurutnya kalau dibiarkan maka dikhawatirkan akan menyebarkan paham-paham intoleran.
"Ini tantangan bagi demokrasi kita yang sudah diprediksi Francis Fukuyama, this is the price we have to pay."
Berita Terkait
-
Diduga Tidak Netral di Pilkada, Wali Kota Balikpapan Dilaporkan ke Mendagri
-
8 Kontroversi Felix Siauw, Hijab Bagi yang Cantik sampai Bahas Fanboy Iblis
-
Kontroversi Film My Flag Merah Putih, KH Ahmad Zahro: Banyak Mudaratnya
-
Mendagri: Lebih dari Rp 200 Triliun APBD Didiamkan di Bank
-
Realisasi APBD Masih Rendah, Mendagri Tito Bakal Gencar Evaluasi Mingguan
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Ratusan Ribu Penerima Bansos Main Judol, Kemensos Loloskan 7.200 Orang dengan Syarat Ketat
-
Tamsil Linrung Soroti Daerah Berperan Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
Menkum Sebut KUHAP Baru Mementingkan Perlindungan HAM, Mulai Berlaku 2026
-
Cuma Naik Rp2 Ribuan per Hari, Buruh Tolak Upah Minimum 2026 Ala Menaker, Usul Formula Baru
-
Eks Sekretaris MA Nurhadi Didakwa Lakukan TPPU Rp307,5 Miliar dan USD 50 Ribu
-
Kasatgas KPK Diadukan ke Dewas, Benarkah Bobby Nasution 'Dilindungi' di Kasus Korupsi Jalan Sumut?
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan