Suara.com - Rencana alokasi penggunaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di DKI Jakarta sempat mendapat kritikan. Sebab, dana tambahan dari Pemerintah Pusat itu dinilai hanya bertujuan untuk menggarap proyek yang terbengkalai.
Kendati demikian, kritik tersebut tak dihiraukan oleh Gubernur Anies Baswedan. Ia tetap ngotot untuk menggunakan uang itu untuk menjalankan sejumlah proyek.
Hal ini disampaikan Anies saat menyampaikan pandangan terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 (Raperda APBD-P 2020).
Anies menjelaskan, dana PEN ini menambah anggaran dalam APBD-P untuk kelompok belanja langsung. Pihaknya akan menggunakannya untuk membangun infrastruktur pelayanan air minum.
"Penambahan pada kelompok Belanja Langsung dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), antara lain dialokasikan untuk Peningkatan Infrastruktur Pengendalian Banjir. Peningkatan Infrastruktur Peningkatan Layanan Air Minum dan Peningkatan Infrastruktur Pengelolaan Sampah," ujar Anies di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (3/11/2020).
Proyek lainnya yang akan digarap menggunakan dana PEN Peningkatan Infrastruktur Transportasi, Pariwisata dan Kebudayaan dan olahraga. Di antaranya seperti revitalisasi TIM serta Peningkatan Infrastruktur Olahraga dalam hal ini pembangunan Jakarta Internasional Stadion (JIS).
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohammad Taufik menyebut pengunaan anggaran PEN untuk menggarap proyek adalah hal yang wajar.
"Pinjaman itu untuk pembiayaan proyek yang ditetapkan 2020 tapi mangkrak gitu karena income enggak masuk," tuturnya.
Diketahui, besaran dana PEN yang didapat Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp12,5 triliun yang dicairkan secara bertahap hingga 2021 mendatang. Taufik menilai dana itu memang dibolehkan untuk melanjutkan proyek infrastruktur.
Baca Juga: APBD-P DKI Turun Drastis Jadi Rp63,23 Triliun, Ini Penjelasan Anies
"Wajar saja penggunaan dana PEN untuk infrastruktur," pungkasnya.
Sebelumnya, Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta menyesali alokasi anggaran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pinjaman pemerintah pusat oleh Gubernur Anies Baswedan. Sebab dana yang tahun ini diterima Rp 3,2 triliun itu kebanyakan dipakai untuk melanjutkan proyek.
Anggota fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengatakan Anies lebih memilih menggunakan dana itu untuk keperluan melanjutkan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) hingga Taman Ismail Marzuki (TIM).
Ia menganggap hal ini sangat melukai perasaan rakyat. Sebab dana pinjaman tersebut tidak dipakai untuk memenuhi keperluan rakyat yang terdampak karena Covid-19.
"Ini sangat melukai perasaan rakyat, sedikitpun tidak ada rencana alokasi dana untuk langsung ke rakyat dari Pinjaman PEN sebesar Rp 3,265 triliun. Padahal terminologi yang digunakan adalah untuk pemulihan ekonomi," ujar Gilbert kepada wartawan, Senin (26/10/2020).
Berita Terkait
- 
            
              Mengintip Museum Papua yang Dikunjungi Anies Baswedan di Jerman, Punya Ratusan Artefak
 - 
            
              Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
 - 
            
              Auto Salfok, Ucapan Selamat Anies ke Ultah Prabowo Bikin Netizen Geleng-geleng: Sentilan Berkelas!
 - 
            
              Presiden Prabowo Ulang Tahun ke-74, Anies Baswedan: Semoga Allah Berikan Petunjuk...
 - 
            
              Berapa Lama Anies Baswedan Menjabat Mendikbud? Kritik Sistem Pendidikan Indonesia Sudah Kuno
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
 - 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid