Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani menyebut Sandiaga Uno sulit untuk langsung menjadi ketua umum PPP karena bukan merupakan kader partai.
"(Peluang Sandiaga) bukan tertutup, tapi sulit untuk langsung menjadi ketua umum. Untuk posisi yang lain seperti wakil ketua umum atau ketua harian itu terbuka karena tidak dilarang oleh AD/ART partai," katanya di sela kegiatan pra-Muktamar PPP di Semarang, Selasa malam.
Ia menegaskan sejak awal didirikan hingga saat ini, PPP merupakan partai kader, namun siapa saja boleh dicalonkan atau mencalonkan sebagai ketua umum asal memenuhi syarat AD/ART.
"Kami memang welcome dengan orang-orang yang di luar (partai) untuk menjadi ketua umum, tapi dipersyaratkan harus pernah menjadi pengurus DPP PPP selama satu periode karena perlu waktu untuk bisa mengerti kultur PPP dan berinteraksi dengan para pemangku kepentingan di PPP," ujarnya.
Dalam laporan Antara, nama-nama lain selain Sandiaga Uno yang juga diusulkan maju dalam pemilihan ketua umum PPP, seperti pelaksana tugas Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, kader PPP Ahmad Muqowam, Wantimpres Mardiono, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Terkait dengan pelaksanaan pra-Muktamar PPP yang dihadiri seluruh DPW PPP di seluruh Indonesia, Arsul menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk mendengarkan masukan-masukan dari daerah tentang hal-hal yang menjadi perhatian atau keputusan pada muktamar mendatang.
Modal politik
Menurut pandangan analis politik dari Indo Strategi Research and Consulting Arif Nurul Imam, tak lepas dari modal politik yang dimiliki Sandiaga.
Pertama, ketokohan Sandiaga yang bisa mendongkrak perolehan suara partai. Setidaknya ketokohannya telah dibuktikan pernah menjadi wakil gubernur Jakarta dan berkontestasi menjadi calon wakil presiden, kata Nurul kepada Suara.com.
Baca Juga: Dualisme di Tubuh PPP, Arsul Sani: Muktamar IX Momentum Islah
Kedua, sebagai pengusaha raksasa, Sandiaga dianggap memiliki logistik sehingga bisa membiayai politik.
"Kita tahu, di tengah mahalnya biaya politik, tentu kehadiran Sandi akan memberikan suntikan darah segar," kata Nurul
Namun demikian, menurut analisa Nurul, usulan tersebut akan memperoleh resistensi dan perlawanan dari para kader PPP yang merasa telah membesarkan partai.
"Mereka tentu tak bakal rela kursi ketua umum diserahkan orang yang tak pernah punya jasa membesarkan partai," katanya.
Mau atau tidak mau menerima usulan menjadi ketua umum PPP, menurut analisa Nurul, sebagai politisi, Sandiaga akan melihat prospek dan peluang politik.
"Kalau dilihat dari prospek politik, nampaknya Sandiaga masih lebih berpeluang di Gerindra untuk karir politiknya," kata dia.
Berita Terkait
-
Menakar Masa Depan PPP Pasca Dualisme
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Dituduh Punya Ijazah Doktor Palsu, Arsul Sani Tak akan Lapor Balik: Kalau MK kan Nggak Bisa
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India