Suara.com - Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengungkapkan dana desa yang dirampas oleh kelompok kriminal bersenjata menjadi pekerjaan rumah baru bagi TNI-Polri.
Paulus mengatakan salah satu penyebab KKB dapat membeli senjata api adalah dengan merampas dana desa.
"Salah satu penyebabnya adalah dana desa yang dirampas oleh KKB ini ketika dana ini sudah sampai ke kepala desa. Ini jadi PR kita juga," ucap Paulus.
Ia menjelaskan kondisi tersebut juga diperparah dugaan adanya oknum kepala desa yang diduga terlibat dalam dana desa. Ia pun mengingatkan agar kepala desa juga tidak terlibat dalam hal tersebut.
"Ke depan, kepala desa atau kepala kampung untuk mempergunakan dana desa sebagaimana mestinya," kata Paulus.
Ia juga mengungkap KKB kerap meracuni pikiran mahasiswa dan pelajar untuk bergabung dengan kelompok separatis itu.
"Tidak sedikit mereka merekrut mahasiswa atau pelajar dengan mendoktrin mereka membenturkan dengan negara tetapi kita selalu siap untuk memberikan edukasi pemahaman karena tugas Polri dan TNI adalah mengayomi masyarakat," ujar dia.
Sebelumnya, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengungkap dana desa disunat KKB untuk pembelian senjata api dan amunisi. KKB memeras para pejabat desa begitu mereka tahu bahwa dana desa sudah cair.
Natalis mengatakan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua terhambat karena dana desa tersebut kerap dirampok KKB.
Baca Juga: Jenderal Waterpauw: KKB di Intan Jaya Itu Nyata, Mereka Bersenjata
"KKB ini biasanya setelah mengetahui pencairan dana desa akan menunggu di perkampungan. Ketika bertemu aparat desa mereka akan meminta sebagian dana tersebut. KKB ini mengancam dengan senjata kalau tidak diberi sebagian dana itu," tutur Natalis, Kamis (5/11). [Antara]
Berita Terkait
-
Terkait Sekda Papua Barat, Ini Saran Ombudsman kepada Gubernur Paulus Waterpauw
-
Lukas Enembe Kalah Judi Rp 500 Miliar, Paulus Waterpauw: Bikin Malu!
-
Paulus Waterpauw Laporkan Pengacara Lukas Enembe ke Bareskrim Polri
-
Paulus Waterpauw Bantah Pengacara Lukas Enembe yang Sebut Dirinya Objek Lobi Kepala BIN dan Mendagri agar Jadi Wagub
-
Dituding Terlibat, PJ Papua Barat Paulus Waterpauw Layangkan Somasi ke Kuasa Hukum Lukas Enembe
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
4 Skandal Zita Anjani sebelum Diterpa Isu Pencopotan: Gara-Gara Dugaan Mangkir?
-
Anggota DPR Terima Dana Reses Rp2,5 Miliar, Najwa Shihab: Masalahnya, Cair ke Kantong Pribadi
-
Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan, Tegaskan Suara Korban Tak Boleh Terhapus
-
Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
-
Menkeu Purbaya Sudah Tegur Putranya Gara-Gara Unggahan Viral Soal "Agen CIA": Masih Kecil!
-
Drama CEO Malaka Project vs TNI Berakhir Damai, Tak Ada Lagi Proses Hukum untuk Ferry Irwandi?
-
Mengenal Sushila Karki, Nenek 73 Tahun Pilihan Gen Z yang Jadi PM Wanita Pertama Nepal
-
Sambangi DIY, Kemendagri Dorong Pemda Optimalkan Siskamling dan Pastikan Situasi Kamtibmas Aman
-
Menpar Widiyanti Jamin Pariwisata Bali Aman Pascabanjir, Aktivitas Wisata Berjalan Normal