Suara.com - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab meminta agar pemerintah berhenti melakukan kriminalisasi ulama dan aktivis.
Habib Rizieq mengatakan, hal itu menjadi salah satu syarat agar pihaknya bisa berekonsiliasi dengan rezim pemerintahan Jokowi.
Dalam siaran video Front TV, Habib Rizieq menerangkan, ulama dan santri merupakan separuh komponen dalam proses pembentukan negara yang harus pemerintah ingat.
Dilihat dari sejarahnya, keberadaan ulama dan santri lebih dulu ada daripada Indonesia. Pun demikian dalam proses pembentukan negara, mereka juga ikut andil di dalamnya.
Oleh sebab itu, Habib Rizieq mendesak agar pemerintah senantiasa memahami posisi ulama, dilihat dari rekam jejak dan sumbangsihnya bagi bangsa Indonesia.
"Sebelum NKRI ada, jauh sebelum Indonesia ada, buka sejarah, siapa yang melawan penjajah? Ulama dan santri," tutur lugas Habib Rizieq dilansir YouTube Front TV.
Habib Rizieq memberi contoh betapa tuanya pesantren dibandingkan Indonesia.
Dia menyebut sejumlah nama pesantren tua. Di antaranya Pondok Pesantren Mustofawiyah di Sumatera Utara yang usianya ratusan tahun, Pondok Pesantren Sidogiri Jawa Timur yang usianya sekitar 300 tahun, dan Pondok Pesantren Tambak Besar yang usianya 200 tahun.
Kemudian, Habib Rizieq kembali melempar tanya bernada candaan kepada publik yang menontonnya seolah menegaskan pernyataannya.
Baca Juga: Rizieq Bakal Nikahkan Najwa Shihab, Ijab Kabul Akan Digelar di Petamburan
"Artinya duluan pesantren atau NKRI? Pejabat sekarang atau kyai? Jadi jangan begitu sudah merdeka, dapat jabatan, gaji tinggi, enak-enakan," kata Habib Rizieq.
"Eh ulama dikrimininalisasi iye. Jadi keluar lagi sudah kangen 3,5 tahun gak keluar-keluar," tandasnya.
Habib Rizieq Ajak Jokowi Berdamai dan Rekonsiliasi
Habib Rizieq Shihab mengajak Pemerintahan Jokowi rekonsiliasi dan berdamai. Namun itu akan dia lakukan jika pemerintah membebaskan para habib yang terjerat kasus hukum dan dipenjara.
Habib Rizieq meminta pemerintah membebaskan terpidana terorisme Abu Bakar Baasyir dan terpidana kasus kekerasan Habib Bahar Bin Smith.
Hal itu dikatakan Habib Rizieq dalam dalam ceramahnya di depan pendukungnya di Markaz Petamburan, Jakarta, Habib Rizieq menekankan agar pintu dialog dibuka luas supaya terwujud rekonsiliasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG