Suara.com - Polres Metro Jakarta Barat ikut turun tangan terkait penemuan tiga anak di bawah umur diduga korban ekspolitasi di kolong jembatan Pasar Pagi Asemka, Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat, Senin (9/11/2020) lalu.
Tak hanya itu, kepolisian turut meluruskan informasi yang menyebutkan jika tiga anak itu mengalami kekerasan fisik -- dipukuli bahkan digunduli oleh dua pemuda yang memiliki tato gambang bintang di bagian pelipis.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan, tiga anak berinsial RR (10), RM (9), dan N (5) pergi dari rumahnya di kawasan Kemayoran Jakarta Pusat atas inisiatif sendiri. Fakta tersebut diketahui sesuai polisi melakukan penelusuran.
"Berdasarkan hasil pengecekan, terkait dengan tiga anak tersebut bahwa pemberitaan tersebut tidak benar. Tiga anak tersebut pergi dari rumah atas inisiatif sendiri," kata Arsya dalam keterangannya, Kamis (12/11/2020).
Arsya mengatakan, tidak ada orang dewasa yang menyuruh RR dan dua adiknya untuk mengamen dan memulung. Ketiganya nekat melakukan aksi tersebut dan hasilnya digunakan untuk membeli keperluan sehari-hari.
"Tidak ada yang menyuruh. Dan hasil tersebut digunakan untuk keperluan sendiri, seperti, makan, minum dan susu dan membeli gitar untuk mengamen," jelas Arsya.
Dalam pengakuannya kepada petugas, RR juga menyebut rambutnya akan dipotong jika tidak mengindahkan suruhan pemuda jalanan. Arsya mengatakan, jika hal tetsebut tidak benar.
"Selain itu juga diketahui bahwa rambut ketiga anak tersebut dipotong sendiri dan tidak ada orang lain yang memotong," ungkap Arsya.
Terkini, RM dan N telah kembali ke kediaman orangtuanya di kawasan Kemayoran Jakarta Pusat. Sementara itu, si sulung RR masih berada di GOR Cengkareng, Jakarta Barat.
Baca Juga: 3 Anak Terlantar di Tambora Berdusta, Ortu Janji Tak Lagi Suruh Mengemis
"Sementara untuk kedua anak yang berinsial RM dan N diserahkan ke keluarganya dalam keadaan Sehat, sedangkan untuk yg bernama RR masih di Sudin Sosial Cengkareng Jakarta Barat," tutup dia.
Terpisah, Koordinator Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Sudinsos, Jakarta Barat, Amirullah mengatakan, RR akan dirujuk menuju BRSAMPK Handayani, Bambu Apus Jakarta Timur. Pasalnya, dia membutuhkan perlindungan khusus.
"Keluarga akhirnya mengambil dua anak tersebut dan saat ini sudah berada di pihak keluarga di Kemayoran.Satu anak RR usia 10 tahun, akan kami rujuk ke BRSA yang memerlukan perlindungan khusus di Handayani, Bambu Apus," papar Amirullah.
Ngaku Disiksa
Sebelumnya, RR mengaku dipaksa mencuri oleh dua orang pemuda yang menjadi koordinatornya. Hanya saja, dia mendapat kekerasan fisik karena aksinya gagal.
“Pernah disuruh nyolong motor mainan, ketahuan CCTV, kalau enggak mau maling ditinggalin, terus digebukin. Pernah digebukin di tempat gelap,” ujar RR, kemarin.
Berita Terkait
-
Mengerikan! Gerebek Remaja Tawuran, Polisi Klapanunggal Temukan Prostitusi Anak Sekolah
-
Panik Hindari Razia Lalin, Pria Ini Ternyata Maling Motor Bersenpi, Langsung Diciduk Polisi
-
Gadis 15 Tahun di Jakbar Disekap Dijadikan LC hingga Hamil, Siapa Saja yang Terlibat?
-
Geger! Puluhan Motor dan Mobil Mogok di SPBU Kembangan, Ternyata Tangki Pertalite Diisi Solar
-
Komplotan Maling Spesialis Minimarket di Jakbar Diringkus, Ternyata Otaknya Residivis Kambuhan!
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Shutdown AS Terjadi Lagi! Inilah 7 Fakta Penting yang Harus Anda Tahu
-
Sherly Tjoanda Buktikan Diri, Pertumbuhan Ekonomi Malut Melejit Tertinggi se-Indonesia
-
Gercep! Buntut Keracunan Massal, Presiden Prabowo 'Ketok Palu' Aturan Baru MBG Sebelum 5 Oktober
-
Vivo dan BP AKR Batal Beli BBM Pertamina, Protes Kandungan Etanol
-
Keluar Penjara Dalih Operasi Ambeien, Kejagung Klaim Nadiem Makarim Tetap Diborgol Selama di RS
-
Kejagung Siap Lawan Nadiem Makarim di Sidang Praperadilan Kasus Chromebook Besok, Bakal Ada Kejutan?
-
MQK Internasional Perdana di Indonesia, Menag Soroti Ekoteologi untuk Atasi Krisis Iklim
-
Aksi Bobby Razia Truk Pelat Aceh Dikecam Pimpinan DPR: Kita Ini NKRI, Tidak Boleh Ada Ego Daerah!
-
Jokowi Beri Arahan ke Petinggi PSI di Bali, Resmi Jadi Ketua Dewan Pembina?
-
Bongkar Borok Kemenag Lewat 5 Saksi, KPK: Kuota Petugas Haji Diduga juga Disalahgunakan!