Suara.com - Pemerintah selalu mempertimbangkan semua aspek menyangkut rencana pembelian vaksin Covid-19, kata juru bicara penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menanggapi hasil penelitian terhadap vaksin Sputnik V dari Rusia yang memiliki tingkat efektivitas hingga 92 persen dalam melindungi manusia dari corona.
"Pada prinsipnya pemerintah Indonesia terbuka terhadap kandidat vaksin yang cocok dan efektif, namun juga tetap harus mempertimbangkan berbagai aspek pendukung, aspek kandidat vaksin tersebut," kata Wiku dalam konferensi pers dari gedung BNPB, Jakarta, Kamis (12/11/2020).
Wiku mengajak masyarakat bersabar menyangkut kepastian pengadaan vaksin.
"Penting untuk diingat bahwa penanganan pandemi covid-19 itu membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta serta lembaga internasional, kolaborasi ini nantinya akan semakin meningkatkan efektivitas penanganan pandemi covid-19 di Indonesia," kata dia.
Dia menekankan pembuatan vaksin membutuhkan waktu.
Kepala Staf Presiden Moeldoko mengungkapkan pemerintah terbuka untuk bekerja sama dalam pengadaan vaksin COVID-19 dengan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer dan mitra mereka dari Jerman, BioNTech.
"Tidak menutup kemungkinan tapi juga ada persoalan teknis yang dari sisi perlakuan terhadap vaksin itu," kata dia di kantornya di Jakarta, Kamis.
Menurut laporan, uji klinis vaksin buatan Pfizer dan BioNTech diklaim dapat mencegah infeksi Covid-19 hingga 92 persen. Inovasi Pfizer dan BioNTech tersebut masih harus dikaji oleh kelompok pakar independen dan disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Di Indonesia, belum ada temuan seberapa ampuh vaksin Sinovac dan Sinopharm yang dipesan dari perusahaan asal China, sedangkan uji klinis dijadwalkan selesai pada April 2021.
Baca Juga: Turki Tertarik Produksi Vaksin Sputnik V Miliki Rusia, Apa Alasannya?
"Yang pasti orientasi pertama Sinovac dan Sinopharm. (Untuk Pfizer dan BioNTech, red.) itu untuk daerah-daerah seperti kita ini sepertinya akan menghadapi kesulitan karena jaring dinginnya (cold chain) itu, harus melalui suatu temperatur sehingga pada nantinya harus distribusi dari satu wilayah ke wilayah lain akan menghadapi masalah, persoalan teknisnya di situ," kata Moeldoko.
Pasalnya, vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech tersebut menggunakan teknologi rekayasa genetik. Rekayasa genetik itu dilakukan dengan mengambil genom dari RNA virus yang membutuhkan tempat penyimpanan vaksin pada suhu -80 derajat Celcius.
Di Indonesia masih sulit untuk menemukan penyimpanan yang bisa menjaga suhu hingga -80 derajat Celcius, bahkan freezer kulkas hanya -4 derajat Celcius.
"Tapi saya pikir ini sebuah kesempatan bagi pemerintah adalah semaksimal mungkin menyelamatkan masyarakatnya. Nanti persyaratan teknisnya akan dilihat seperti apa, apakah memungkinkan atau tidak," kata dia.
Selain itu, menurut Moeldoko, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman juga sedang mengembangkan vaksin Merah Putih.
"Mungkin ada lagi pabrik vaksin di Indonesia, mungkin semuanya, akan pasti jadi pertimbangan. Pertimbangannya adalah efektivitas, yang kedua juga pertimbangan harga, mungkin pertimbangan teknis, persediaan dan lainnya," kata dia.
Tag
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Kado Kemanusiaan dari Bundaran HI: Warga Jakarta Donasi Rp3,1 Miliar untuk Korban Bencana di Sumatra
-
Wali Kota Hasto Pasang Target Jam 2 Dini Hari Sampah Malam Tahun Baru di Kota Jogja Sudah Bersih
-
Bundaran HI Jadi Lautan Manusia, Pesta Kembang Api Tetap Hiasi Langit Penghujung Tahun Ibu Kota
-
Polisi Berkuda Polri Jaga Monas di Malam Tahun Baru, Warga Antusias hingga Antre Foto
-
Ogah Terjebak Macet, Wali Kota Jogja Pilih Naik Motor Pantau Keramaian Malam Tahun Baru
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra