Suara.com - Pemerintah Indonesia telah mengutus sejumlah pihak ke China untuk mengunjungi langsung lokasi pembuatan vaksin Covid-19 Sinovac. Mereka juga diminta untuk memastikan kehalalannya.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan pihak yang diutus pemerintah di antaranya dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan POM RI, dan Bioframa.
“Pemerintah terus memastikan kehalalan dari vaksin Covid-19 yang nantinya akan digunakan di Indonesia. Untuk itu tim dari MUI, Badan POM, dan Biofarma telah mengunjungi lokasi pembuatan vaksin Covid-19 yang ada di RRT,” kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, seperti dikutip dari terkini.id - jaringan Suara.com, Kamis (12/11/2020).
Wiku menjelaskan, jika vaksin sudah dinyatakan lolos uji klinis dan dipastikan halal oleh MUI, maka vaksin Sinovac menjadi layak digunakan.
Namun, Wiku mengungkapkan bahwa hingga saat ini proses pengujian tersebut belum tuntas.
Ia pun mengatakan, hasil uji klinis dan kehalalan vaksin akan diumumkan ke masyarakat sehingga bisa menjawab pertanyaan publik.
“Masyarakat perlu mengetahui bahwa vaksin Covid-19 yang nanti digunakan telah lolos tahap uji klinis dan juga halal untuk digunakan,” ujarnya.
Oleh karenanya, ia meminta masyarakat agar bersabar menanti kepastian ketersediaan vaksin COVID-19.
Wiku menyebut, pembuatan vaksin memerlukan waktu. Menurutnya, ada serangkaian tahapan untuk dapat memproduksi vaksin secara massal.
Baca Juga: 12 November, Positif Covid-19 Kaltim Tembus 235 Kasus, 100 di Samarinda
“Saat ini vaksin sangat ditunggu oleh banyak orang. Kami ingatkan masyarakat untuk bersabar sebab produksi vaksin COVID-19 membutuhkan waktu,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Barbie Kumalasari Akui Rugi Rp 5 Miliar, Ada Apa?
-
12 November, Positif Covid-19 Kaltim Tembus 235 Kasus, 100 di Samarinda
-
Cari Tahu Kabar Vaksin Covid-19, Simak Webinar Suara.com Siang Nanti!
-
Dua Nakes Positif Covid-19, RSUD Raja Ahmad Tabib Lockdown
-
Videografis: Menjaga Daya Tahan Tubuh saat Pandemi Covid-19
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri