Suara.com - Sebanyak 128 ekor hewan ternak berupa sapi milik pengungsi yang tinggal di kawasan rawan bencana/KRB III sudah dievakuasi ke tempat evakuasi sementara atau TES di Balai Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
"Namun ini belum seluruhnya, masih ada beberapa ekor yang belum dievakuasi karena warga memilih untuk memelihara di sana dulu," kata Koordinator Pengungsi di Balerante Zainu di Balai Desa Balerante, Minggu (15/11/2020).
Ia mengatakan hewan ternak tersebut seluruhnya ditempatkan di kandang komunal milik Desa Balerante. Menurut dia, kandang kosong tersebut berkapasitas 280 ekor sehingga akan mencukupi jika nantinya seluruh hewan ternak sudah dievakuasi.
Untuk pakan hewan ternak, dikatakannya, sejumlah pengungsi lebih memilih untuk merumput di sekitar rumah masing-masing pada pagi hingga siang hari. Jika sudah mencukupi maka warga akan kembali turun ke lokasi pengungsian untuk memberi makan ternak mereka.
"Jadi kalau siang agak sepi, mereka naik dulu. Baru kalau malam kembali ramai, mereka lebih memilih tidur di pengungsian biar lebih tenang jika sewaktu-waktu terjadi aktivitas Merapi," ujarnya.
Selain rumput yang dicari oleh warga sendiri, dikatakannya, ada juga bantuan dari pemerintah daerah berupa konsentrat sebanyak 5 ton. Ia mengatakan bantuan yang diberikan beberapa waktu lalu tersebut mencukupi untuk kebutuhan pakan beberapa hari ke depan.
"Tadi saya dapat informasi, katanya besok juga akan ada bantuan konsentrat lagi sebanyak 2 ton. Jadi para pengungsi tidak perlu khawatir," katanya.
Salah satu pengungsi Tuginem mengatakan setiap pagi masih kembali ke rumahnya yang berada di Dukuh Sambungrejo untuk mencari rumput. Wanita berusia 55 tahun yang mengungsi dengan suaminya ini membawa dua ekor sapi.
"Tapi kalau sudah selesai cari rumput ya langsung kembali ke sini," tuturnya. Antara
Baca Juga: La Nina Berpotensi Picu Banjir Lahar Dingin di Merapi
Berita Terkait
-
Nilai Investasi di Jawa Tengah Tembus Rp66,13 Triliun
-
Ahmad Luthfi Sebut Jateng Masih Jadi Magnet Investasi dan Ekspor Dunia
-
Tingkatkan Ekspor Produk Unggulan, Pemprov Jateng Perkuat Sinergi dengan BKHIT
-
Gubernur Ahmad Luthfi Raih Penghargaan Pemimpin Percepatan Ekonomi Daerah
-
Program Makan Bergizi Gratis di Jawa Tengah Sudah Sasar 5.750.525 Penerima Manfaat
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Istri di Kebon Jeruk Tega Potong Alat Vital Suami Hingga Tewas: Cemburu Buta Jadi Pemicu
-
Bongkar Kelamnya Budaya Riset Dosen, Mendiktisaintek: Yang Meneliti Cuma 30 Persen, Itu-itu Saja
-
Rekonstruksi Pembunuhan Bos Elpiji: Dendam Utang Jadi Adegan Berdarah di Kebon Jeruk!
-
Baru Sebulan Lebih Jabat Menkeu, Purbaya Dianggap Berkinerja Baik, Apa Rahasianya?
-
Donald Trump: Bertemu Xi Jinping Akan Menghasilkan Kesepakatan Fantastis!
-
Menteri Pigai Usulkan Aturan Jadikan Indonesia Negara Pertama yang Anggap Korupsi Pelanggaran HAM
-
Anggaran Riset Dosen Naik Rp3 Triliun! Tapi Ada 'Titipan' Prabowo, Apa Itu?
-
Ketua Partai Hijau Murka 11 Warga Penolak Tambang Divonis Bersalah: Muak dengan Peradilan Negeri Ini
-
Masuk Daftar Menteri Berkinerja Buruk, Natalius Pigai Sebut Lembaga Survei Tak Kredibel
-
Menteri Brian Sindir Dosen Lakukan Riset Hanya Demi Naik Pangkat: Begitu Jadi Guru Besar, Mentok