Suara.com - Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Sandang dan Kulit Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP TSK SPSI) menggelar aksi demo di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (16/11/2020).
Massa FSP TSK SPSI berdemo untuk memberikan peringatan independensi Mahkamah Konstitusi (MK) setelah 6 hakimnya mendapatkan penghargaan bintang mahaputera adipradana dari Presiden Joko Widodo. Terutama dalam memutus perkara uji materi atau judicial review soal UU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Kami menggelar aksi sekaligus mendaftarkan juducial review terkait UU Cipta Kerja yang baru disahkan. Dan kemudian kami pun memberikan warning kepada MK setelah 6 hakim MK kemarin diberikan penghargaan bintang mahaputera oleh presiden," kata Ketua Umum FSP TSK SPSI ditemui di lokasi, Senin (16/11/2020).
Menurut Roy, hari ini pihaknya juga mendaftarkan gugatan uji materi terkait UU Cipta Kerja ke MK. Pihaknya ingin melihat dan membuktikan apakah ada konflik kepentingan usai 6 hakim MK menerima penghargaan.
"Maka hari ini kita buktikan sekaligus kita ajukan permohonan uji formil dan materil tentang UU Ciptaker. Yang kita anggap secara formil melanggar prosedur pembuatan undang-undang. Kedua secara materiil banyak pasal-pasal yang bertentangan UUD 45," ungkapnya.
Lebih lanjut, massa yang datang menggelar aksi dan mendaftarkan gugatan ke MK ini merupakan perwakilan saja. Berdasarkan pantauan, estimasi massa yang hadir dalam aksi ini hanya sekitar 100 hingga 200 orang.
Mereka yang hadir melengkapi aksinya dengan poster hingga spanduk bertuliskan kalimat penolakan terhadap UU Cipta Kerja. Massa umumnya menggunakan atribut dengan dominan warna biru.
Untuk arus lalu lintas di sekitar area Patung Kuda sendiri masih tampak lancar dan dibuka. Baik dari arah Jalan Medan Merdeka Selatan menuju Jalan Budi Kemuliaan masih dibuka. Begitu pun Jalan Meda Merdeka Barat mengarah ke Istana negara masih lancar. Sementara untuk yang mengarah ke Jalan MH Thamrin pun masih dapat dilalui kendaraan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah memberikan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Repubik Indonesia kepada 71 orang yang dianggap berjasa bagi negara di Istana Negara, Rabu (11/11/2020)
Baca Juga: Habib Rizieq Pulang, Masalah UU Ciptaker Beralih ke Isu Islam Vs Negara
71 orang yang diberikan penghargaan termasuk di dalamnya ada para Hakim MK.
Para Hakim MK yang mendapat Bintang Mahaputera Adipradana yakni Ketua Mahkamah Konstitusi RI 2015-2018 dan Hakim Konstitusi RI 2018-2023 Arief Hidayat, Ketua Mahkamah Konstitusi RI 2018-2021 Anwar Usman, Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi RI 2018-2021 dan Hakim Konstitusi RI 2019-2024 Aswanto
Kemudian Hakim MK yang mendapat Bintang Mahaputera Utama yakni Wahiduddin Adams, Hakim Konstitusi RI Periode 2014-2019 dan 2019-2024, Hakim Konstitusi RI Periode 2015-2020 dan 2020-2025 Suhartoyo dan Hakim Konstitusi RI Periode 2015-2020 dan 2020-2025 Manahan MP Sitompul.
Berita Terkait
-
Buruh Tuntut UMP DKI Rp6 Juta, Gubernur Pramono Malah Tak Bisa Ditemui, Ada Apa?
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup