Suara.com - Skripsi setebal 2.000 halaman dengan biaya cetak mencapai Rp 1,2 juta sontak merebut perhatian.
Keberadaan skripsi yang dinilai publik sangat tidak lazim tersebut sontak viral usai dibagikan oleh penyusunnya sendiri.
Skripsi itu dibuat oleh salah seorang mahasiswa Program Studi Fisika Universitas Negeri Padang yang bernama Ihsan Prasetyo.
Ihsan membagikan beberapa video seluk beluk skripsinya lewat jejaring TikTok @jnrprsty pada Rabu (11/11/2020) lalu.
Dalam videonya, Ihsan mengaku skripsi miliknya setebal 2.000 halaman dan menghabiskan biaya sebesar Rp 1,2 juta.
Ihsan sendiri sempat terheran-heran dengan jumlah halaman skripsinya yang mencapai ribuan halaman.
Padahal, jumlah halaman skripsi mahasiswa lainnya seringkali tidak mencapai angka demikian.
Menurut cerita Ihsan, tinggi skripsi buatannya hampir sama dengan kotak HVS sehingga saat menyetorkan ke dosen dia tak lagi menggunakan map, tetapi memakai sebuah kotak.
"Skripsi setebal ini sudah biasa. Gimana rasanya jika setebal ini?" ungkapnya sembari memperlihatkan skripsi.
Baca Juga: Dilarang Polisi Dekati Istana, Mahasiswa Papua Kompak Teriak Referendum
"Jangan tanya berapa kilogram ya. Tingginya hampir sama dengan kotak HVS. Ngasih ke dosen tak pakai map kertas lagi, tapi sudah pakai kotak," imbuh dia.
Kendati begitu, usut punya usut ternyata skripsinya menjadi tebal karena banyaknya halaman instrumen.
Unggahan Ihsan mendadak viral di media sosial. Hingga artikel ini diturunkan, videonya telah ratusan ribu kali ditayangkan.
Tak hanya itu, sejumlah warganet pun meninggalkan komentar. Beberapa dari mereka tak habis pikir dengan jumlah halaman yang dihasilkan.
"Itu tebal di lampiran adek-adek. Isinya singkat kok. Apalagi kalau jurusan keguruan, banya kertas jawaban siswa atau instrumen," jelas Rahza.
"Boro-boro mau baca. Nyentuhnya aja gue males banget," balas Syifana Azzahra.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra