Suara.com - Seorang mantan menteri perikanan mengejutkan saat konferensi pers karena tiba-tiba ia memakan ikan mentah untuk membuktikan jika ikan itu tidak menyebarkan virus corona.
Menyadur The Sun, Rabu (18/11/2020) Mantan menteri perikanan Dilip Wedaarachchi tiba-tiba memakan seekor ikan mentah di depan wartawan yang terkejut pada konferensi pers.
Dia melakukan aksi tersebut pada hari Selasa untuk mendorong penjualan ikan setelah mengalami kemerosotan selama pandemi virus corona.
Tapi tindakan anehnya dijuluki sebagai gerakan "Bear Gryll" oleh wartawan yang tidak terkesan, kata News First di Sri Lanka.
Penjualan ikan di Srilanka anjlok setelah virus corona ditemukan di Pasar Ikan Pusat yang terletak di pinggiran ibu kota bulan lalu.
Sebelum ia memakan ikan mentah, Wedaarachchi berbicara dengan wartawan di Kolombo. Kemudian ia memegang kepala ikan yang mati dan kemudian menyantapnya.
"Orang-orang negeri ini tidak makan ikan," buka Wedaarachchi sambil memegang seekor ikan di depan para wartawan.
"Orang-orang kami yang bergerak di industri perikanan tidak bisa menjual ikannya. Saya membawa ikan ini untuk ditunjukkan padamu." sambungnya
"Saya mengimbau orang-orang di negara ini untuk makan ikan ini. Jangan takut." ujar Wedaarachchi yang kemudian menyantap ikan mentah.
Baca Juga: Lurah Petamburan Positif Covid-19, Keluarga Rizieq Bakal Dites Corona
Politisi tersebut kemudian menambahkan: "Anda tidak akan terinfeksi oleh virus corona". Ia juga menggigit langsung ke bagian perut dan kemudian mengunyahnya.
Wedaarachchi merupakan seorang anggota parlemen oposisi Srilanka, menjabat sebagai menteri perikanan hingga tahun lalu.
Wabah virus corona di pasar grosir utama telah menyebabkan ribuan infeksi karena virus tersebut telah menyebar ke seluruh negeri.
Puluhan ribu ton ikan tidak terjual setelah pasar tersebut terpaksa tutup. Ditambah lagi, harga anjlok karena orang berhenti membeli dan makan ikan.
Tidak jelas berapa banyak orang yang meninggal karena virus corona di Sri Lanka, tetapi menurut statistik terbaru Worldometers, ada lebih dari 18.000 kasus, sementara jumlah kematian hanya 66 kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami