Suara.com - Presiden Donald Trump menyempatkan bermain golf pada Sabtu (21/11) saat presiden dari negara-negara kaya yang tergabung dalam G20 sedang mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi du Arab Saudi.
Menyadur Sky News, Senin (23/11/2020) para pemimpin negara-negara besar menyampaikan pidato dalam konferensi yang digelar secara virtual tentang "kesiapsiagaan pandemi", termasuk dari tuan rumah tahun ini Arab Saudi, Prancis, Jerman, Italia, dan Korea Selatan.
Donald Trump juga ikut hadir pada sesi pagi hari, dalam penampilan kedua dari terakhirnya di pertemuan internasional sebagai presiden Amerika Serikat sebelum digantikan oleh Joe Biden.
Namun setelah ia menghadiri sesi pagi tersebut, Trump justru menyempatkan bermain golf di Sterling, Virginia, ketika panel samping sore tentang pandemi COVID-19 berlangsung.
Donald Trump tidak menyampaikan pesan ke pertemuan pada saat ia bermain golf dan dianggap tidak ada keterlibatan Amerika Serikat pada sesi tersebut.
Presiden dari Partai Republik tersebut menghabiskan waktu sekitar empat jam di Trump National Golf Club, tempat ia menghabiskan beberapa akhir pekan sejak kalah dalam pemilihan Presiden AS pada bulan November.
Sekretaris pers Gedung Putih Kayleigh McEnany kemudian mengatakan Donald Trump berbicara di KTT G20 untuk menyoroti pekerjaan yang telah dilakukan AS dalam membangun kembali ekonomi dan mengamankan vaksin sebagai tanggapan terhadap virus corona.
Setelah berpidato, Trump digantikan oleh Menteri Keuangan Steven Mnuchin seperti yang dikatakan oleh para pemimpin dunia lainnya.
Kemudian, dia meninggalkan Gedung Putih dan menuju ke lapangan golfnya di Virginia, tidak jauh dari Washington.
Baca Juga: Untuk Pertama Kali dalam 60 Tahun, Pemimpin Tibet Lawatan ke Gedung Putih
Presiden Donald Trump dijadwalkan tampil kembali di KTT G20 untuk terakhir kalinya pada Minggu (22/11) pagi waktu AS.
Trump sempat bercuit di Twitternya merujuk pada kehadirannya yang dijadwalkan dan menyindir laporan media yang menyebutkan bahwa ia tidak menghadiri pertemuan sehari sebelumnya.
"Baru saja ikut Virtual G20. Ada di sini kemarin juga (awal), tetapi beberapa Media Berita Palsu tidak melaporkannya secara akurat - seperti biasa. Pidato saya tersedia (mereka bilang saya tidak berpidato)." cuit Trump.
Hingga Senin (23/11/2020) kasus Covid-19 di AS telah mencapai 12,2 juta menurut data yang disajikan Universitas Johns Hopkins, dengan 255.905 kasus kematian. Secara global, pandemi telah merenggut lebih dari 1,37 juta jiwa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum