Suara.com - Donald Trump terus mengajukan gugtan hukum di enam negara bagian yang mendukung kemenangan Joe Biden dalam pemilu AS, termasuk Pennsylvania.
Menyadur Global News Senin (23/11) baru-baru ini, Hakim Distrik Pennsylvania, Matthew Brann membatalkan permintaan Trump untuk mengeluarkan hampir tujuh juta suara pemilu.
Brann mengatakan tuduhan Trump tentang penipuan pemilih dan penyimpangan yang meluas tidak berdasar. Ia bahkan menyebut klaim bertubi-tubi itu seperti Monster Frankenstein.
"Klaim ini, bagaikan Monster Frankenstein yang dijahit secara sembarangan," tulis hakim dari Partai Republik, menambahkan bahwa pengadilan telah dihadapkan dengan "argumen hukum yang tegang tanpa dasar dan tuduhan spekulatif" tanpa bukti.
"Di Amerika Serikat, mencabut hak satu pemilih adalahperbuatan yang tidak dibenarkan, apalagi mencabut semua pemilih dari negara bagian keenam terpadat."
Donald Trump selalu berusaha membuktikan pemilihan Pennsylvania telah salah penanganan karena beberapa kabupaten mengidentifikasi surat suara yang ditolak sehingga pemilih dapat 'menyembuhkan' mereka, mengklaim pemilih lain di negara-negara Republik tidak diberi kesempatan yang sama.
Putusan itu memupuskan peluang Donald Trump untuk mengamankan negara terkuat senilai 20 suara elektoral college.
Pengacara pribadi Trump Rudy Giuliani, mengajukan banding pada hari Minggu yang menyebut Obama dalam penjelasannya terkait gugatan ini.
"Meskipun kami sepenuhnya tidak setuju dengan pendapat ini, kami berterima kasih kepada hakim yang ditunjuk Obama karena membuat keputusan yang diantisipasi ini dengan cepat, daripada hanya mencoba kehabisan waktu," kata Giuliani dalam pernyataan bersama dengan penasihat hukum senior Jenna Ellis.
Baca Juga: Trump Pecat Pejabat Keamanan Pemilu AS yang Bantah Klaim Kecurangan
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta