Suara.com - Ronald Tapilatu, Kepala Biro Papua Persekutuan Gereja-gereja di indonesia (PGI) mengaku prihatin dengan masalah hak asasi manusia di Papua yang terus meningkat.
Ia juga mempertanyakan soal pendekatan militer yang hingga saat ini belum mau diubah pemerintah.
Ronald menilai tidak ada perubahan dari masalah hak asasi manusia di Papua yang biasanya meningkat menjelang akhir tahun. Menurutnya, masalah HAM di Papua itu bahkan masih sama sejak berpuluh-puluh tahun.
"Sejak 50 tahun lebih Papua berintegrasi dengan negara kesatuan republik Indonesia sepertinya tidak ada perubahan yang signifikan dari pemajuan kehormatan dan penghargaan terhadap hak asasi manusia," kata Ronald dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (24/11/2020).
Kemudian ia juga menyinggung soal pendekatan keamanan yang dipilih oleh pemerintah untuk mengamankan daerah rawan di Papua. Menurutnya, pemerintah memang terus menggunakan pendekatan keamanan untuk membangun infrastruktur di Papua.
"Artinya bahwa negara memandang pendekatan yang dilakukan untuk membangun Papua tidak berubah selain dengan pendekatan keamanan dan itu yang sangat miris. Karena sejak Papua berintegrasi sampai dengan hari ini ya kita terus menyaksikan setiap hari bagaimana orang-orang Papua itu bersimbah darah," ujarnya.
Dengan begitu, PGI dan juga gereja-gereja di Papua lainnya mempertanyakan perubahan kebijakan tata kelola keamanan di timur Indonesia itu. Menurutnya hal tersebut mesti menjadi koreksi dan catatan bagi pemerintah termasuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Berita Terkait
-
Ketua PGI Kecam DPR: Jangan Pura-pura Lupa, Kemarahan Rakyat bukan Datang dari Ruang Kosong!
-
CEK FAKTA: Viral Video Sekum PGI Umumkan Bantuan Gereja via WhatsApp
-
Komnas HAM Ungkap Banyak Konflik di Papua yang Masih Terjadi, Bisakah Diselesaikan Oleh Wapres?
-
Persekutuan Gereja Soal Tambang Raja Ampat: Jangan Cuma Cari Untung, Tapi Lupa Masa Depan Anak Cucu
-
Demo di Kementerian HAM, Massa Tuntut Hentikan Kekerasan di Papua
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis