Suara.com -
Aksi ibu rumah tangga bernama Dian Safitri (32) di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur harus meringkuk di penjara karena aksi nekatnya merencanakan pembunuhan terhadap suaminya, Lucky Hutagaol yang dikenal sebagai pengusaha bawang.
Kediaman pasangan suami istri Jalan Dukuh V, Kramat Jati, Jakarta Timur, tepatnya di RT 04/ RW 04 kini tak berpenghuni dan dibiarkan kosong pasca kejadian penusukan yang membuat korban kritis.
Berdasarkan pantauan Suara.com pada Kamis (26/11/2020) tampak rumah tersebut berdiri dua tingkat.
Rumah tersebut terlihat mencolok dari pinggir jalan lantaran strukturnya lebih besar dari pada rumah-rumah di sekitarnya. Tampak kekinian rumah dua tingkat itu tak berpenghuni. Hal itu diketahui dari pintu gerbang rumah yang ditutup rapat dan digembok.
Tak terlihat adanya aktivitas di dalam rumah. Dari kejauhan di dalam rumah terparkir satu mobil berwarna putih terparkir di garasi. Beberapa lampu di rumah tersebut tampak masih menyala.
Salah satu warga bernama Lela (38), mengatakan, rumah tersebut sudah beberapa hari tidak ditempati oleh pemiliknya. Hal itu terjadi pasca Lucky Hutagaol yang merupakan suami Dian mengalami luka hingga kritis lantaran dianiaya.
"Sudah lama kosong, itu kan digembok. Semenjak kejadian kemarin saja," kata Lela saat ditemui di sekitar kediaman pasutri tersebut, Kamis (26/11/2020).
Awalnya memang rumah tersebut ditempati oleh Lucky dan Dian bersama sejumlah anaknya. Diketahui para tetangga, Lucky merupakan seorang pengusaha bawang. Namun, usai Dian dicokok oleh pihak kepolisian rumah kosong tak ada yang menghuni.
"Tiga hari yang lalu kalau tidak salah itu Dian ditangkap polisi. Abis rumah kosong kan suaminya juga masih di rawat di rumah sakit," tuturnya.
Baca Juga: Lucky, Suami yang Mau Dibunuh Preman Suruhan Istri Ternyata Bos Bawang
Sebelumnya diberitakan, kasus yang awalnya dikira perampokan itu ternyata merupakan kasus perencanaan pembunuhan. Otak kasus tersebut ternyata Dian Safitri yang tak lain merupakan istri korban.
Dian mengiming-imingi pembunuh bayaran seharga Rp 100 juta jika berhasil menghabisi nyawa suaminya.
Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian seperti dikutip dari Antara, mengatakan, dalih Dian merencanakan aksi nekatnya itu karena kerap dianiaya oleh suaminya selama 10 tahun.
"Tersangka kesal karena selama sepuluh tahun berumah tangga kerap dianiaya oleh suami yang juga korban bernama Lucky Hutagaol," kata Kapolres dalam konferensi pers di Mapolrestro Jakarta Timur, Rabu (25/11/2020).
Korban dilaporkan kritis akibat luka sabetan senjata tajam yang diduga dilakukan oleh adik tersangka berinisial GG pada Senin (23/11) dini hari di kediaman tersangka kawasan Kramat Jati.
Dikatakan Arie, GG tidak bekerja seorang diri, dia dibantu oleh dua rekannya berinisial RB dan FR yang masih di bawah umur.
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Oregades: Pilihan Pembunuh Bayaran, Bertarung atau Mati
-
Bukan Perampokan Biasa! Otoritas Peru Duga Staf KBRI Dieksekusi Pembunuh Bayaran
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Detik-detik Diplomat RI Zetro Leonardo Purba Tewas Ditembak Pembunuh Bayaran, Apa Motifnya?
-
Kisah Satu Keluarga di Makassar Tewas Dibantai Saat Laga Mike Tyson
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG
-
Komisi III Kritik Usulan Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa DPR: Absennya Pemaknaan Negara Hukum
-
Kritik Keras Perkap 10/2025, Mahfud MD Sebut Tidak Ada Dasar Hukum dan Konstitusionalnya