Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka peluang untuk menyusut dugaan keterlibatan tenaga ahli staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin dalam kasus suap izin ekspor benih Lobster yang telah menjerat menteri Kelautan dan Perikanan non-aktif Edhy Prabowo sebagai tersangka.
Menurut Deputi Penindakan KPK Karyoto, penyidik akan menindakanjuti jika ada bukti dugaan aliran dana ke Ali Ngabalin dalam kasus tersebut.
"Kalau mungkin ibarat kata, seorang Ali ngabalin diberikan sesuatu yang sifatnya oleh-oleh misalnya, jelas itu kategorinya akan lain, kecuali misalnya nanti ada tracing aliran dana di situ, ada porsi-porsi tertentu yang masuk dan itu boleh dikatakan rutin, ya kami wajib pertanyakan," kata Karyoto di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/12/2020) malam.
"Tapi selama ini, kami sedang mengumpulkan bukti-bukti, apakah ada ke situ atau tidak," imbuhnya.
Nama Ali Ngabalin turut menjadi perbincangan dalam suap izin ekspor benih Lobster, karena ketika KPK melakukan penangkapan terhadap Edhy dan istrinya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang beberapa waktu lalu. Terkait penangakapan itu, Ngabalin ternyata ikut dalam rombongan kunjungan kerja Edhy Prabowo di Amerika Serikat.
Ngabalin juga diketahui memiliki jabatan sebagai pembina di Kementerian KP. Namun, dalam penangkapan Edhy, Ngabalin tak dibawa KPK untuk dilakukan pemeriksaan.
Meski berada satu rombongan, kata Karyoto, belum tentu Ngabalin turut terlibat dalam kasus itu. Namun, memang benar dirinya memberikan studi banding sebagai tugasnya di Kementerian KP.
"Memberikan studi banding ke amerika, ya mungkin ada kaitannya, dalam arti pekerjaan untuk semacam studibanding. Tapi, kalau masalah aliran dana belum kami dalami sejauh itu," tutup Karyoto
Diketahui, Edhy diduga menerima suap mencapai Rp 3,4 miliar dan 100 ribu dolar Amerika Serikat. Uang itu sebagian diduga digunakan Edhy bersama istrinya untuk berbelanja tas hermes, sepeda, hingga jam rolex di Amerika Serikat.
Baca Juga: KPK Buka Peluang Jerat PT. ACK Tersangka Korporasi Kasus Suap Lobster
Seperti diketahui, Edhy bersama istrinya Iis Rosita Dewi ditangkap dalam operasi tangkap tangan tim satgas KPK di Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang pada Rabu (25/11/2020) dini hari.
Edhy ditangkap di Bandara Soetta, usai melakukan kunjungan di Honolulu, Hawai, Amerika Serikat.
Dalam OTT itu, KPK sempat mengamankan sebanyak 17 orang. Namun, dalam gelar perkara yang dilakukan penyidik antirasuah dan pimpinan hanya tujuh orang yag ditetapkan tersangka termasuk Edhy.
Sementara istrinya, Iis Rosita Dewi, lolos dari jeratan KPK. Sehingga, ia dipulangkan dan hanya menjalani pemeriksaan intensif.
Dalam kasus ini, Edhy telah ditetapkan sebagai tersangka bersama enam orang lainnya. Mereka adalah stafsus Menteri KKP, Safri; pengurus PT ACK, Siswadi; staf isteri Menteri KKP, Ainul Faqih; dan pemberi suap Direktur PT DPP, Suharjito. Kemudian, Andreau Pribadi Misata selaku stafsus Menteri KKP dan Amiril Mukminin pihak swasta.
Mereka pun telah dilakukan penahanan selama 20 hari. Sejak Rabu (25/11/2020) sampai (14/12/2020).
Tag
Berita Terkait
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Ini Penjelasan KPK Soal Nama Edhy Prabowo Tidak Disebut di Dakwaan Gazalba Saleh
-
Daftar Menteri-menteri Jokowi yang Berasal dari Partai Oposisi, Terbaru Ada AHY
-
Kembali Ditahan, Hakim Agung Gazalba Diduga Terima Gratifikasi dari Eks Menteri KKP Edhy Prabowo
-
Edhy Prabowo Muncul di Acara Wisuda Anak Ferdy Sambo, Sudah Bebas Bersyarat?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global