Suara.com - Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI), Masdalina Pane menilai penambahan kasus positif corona Indonesia yang semakin banyak adalah fenomena gunung es pandemi COVID-19.
Masdalina mengatakan dengan kapasitas testing yang semakin meningkat memang berdampak pada angka kasus positif yang juga meningkat, sehingga dia meminta masyarakat tidak panik dan tetap patuhi protokol kesehatan.
"Jangan panik, menurut kami dugaan kita di awal kan ini iceberg fenomena, yang dilaporkan selama ini cuma sedikit saja, padahal di bawah sebenarnya banyak. Menurut kami gak apa-apa sebanyak-banyaknya kasus ditemukan, tetapi kasus ini harus diisolasi dan karantina," kata Masdalina saat dihubungi Suara.com, Jumat (4/12/2020).
Dia menyebut jika fenomena gunung es ini tak terpecahkan justru berbahaya sebab banyak orang yang tak terdeteksi positif berkeliaran di tengah masyarakat.
"Kalau kasusnya dikit kita justru ragu, memang sedikit atau seperti puncak gunung es, yang ketemu sedikit tapi di bawahnya banyak kasus tak terdeteksi," ucapnya.
Masdalina menjelaskan, kenaikan kasus yang terjadi dua pekan terakhir ini juga disebabkan berbagai faktor, yang paling menonjol dalam rekor 8 ribu kasus kemarin adalah keterlambatan pelaporan data dari daerah ke pusat.
"Hanya saja kemarin banyak kasus karena laporan yang berbeda dan tidak real time, jadi ada delay, bahkan Papua dari tanggal 19 November itu yang tidak boleh," jelasnya.
Diketahui, jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia kembali mencatatkan rekor bertambah sebanyak 8.369 orang pada Kamis (3/12/2020), sehingga total kasus menjadi 557.877 orang.
Satgas Covid-19 mengumumkan bahwa telah terjadi keterlambatan data dari daerah ke pusat, kasus harian Papua meroket 1.755 orang positif (5,750 persen) dalam sehari karena dirapel dari 19 November - 3 Desember 2020.
Baca Juga: Yuk, Ikut Program Ganti Oli Berhadiah dari Federal Oil
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil