Suara.com - Pelantikan presiden terpilih Joe Biden yang direncanakan akan digelar bulan depan, kemungkinan besar akan lebih sederhana dari sebelumnya karena masalah kesehatan terkait Covid-19.
Menyadur Sky News, Senin (7/12/2020) upacara pelantikan akan berlangsung di Washington DC pada 20 Januari dan masih banyak detail yang harus dikonfirmasi.
Namun parade raksasa di sepanjang Pennsylvania Avenue atau di depan Gedung Putih, diperkirakan ditiadakan, dan pesta mewah di mana presiden baru biasanya menari bersama pasangan mereka kemungkinan juga diubah.
Makan siang tradisional setelah upacara di mana para politisi memberikan harapan terbaik mereka, nasihat dan kata-kata bijak kepada presiden yang akan datang mungkin juga tidak diadakan.
Terlepas dari kemungkinan tersebut, upacara pelantikan tidak akan dilakukan secara virtual. Hal tersebut ditandai dengan sebuah platform utama di West Front Capitol mulai dibangun pada 3 November.
Diyakini bahwa platform tersebut tidak akan ramai seperti biasanya dan para tamu diharapkan untuk menjaga jarak secara sosial serta mengenakan masker. Platform VIP tersebut dapat menampung hingga 1.600 orang
Pihak penyelenggara juga mempertimbangkan untuk membuat tes Covid-19 wajib bagi siapa saja yang akan berada di dekat presiden terpilih, menurut juru bicara komite kongres gabungan yang bertugas mengawasi acara tersebut.
Tempat pemeriksaan besar untuk publik juga sedang dibangun di depan Gedung Putih.
Belum ada keputusan yang dibuat, namun pihak komite penyelenggara telah mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah di kedua akun tersebut.
Baca Juga: Langgar Protokol, Seorang Relawan Diserang Harimau saat akan Memberi Makan
Presiden terpilih Joe Biden mengatakan prioritasnya adalah menjaga warga Amerika Serikat tetap aman. Dia berkata: "Dugaan saya adalah masih akan ada upacara panggung.
"Tapi saya tidak tahu persis bagaimana semua ini akan berhasil. Kuncinya adalah menjaga keamanan semua orang. Saya tidak bisa melakukan versi super dari pengumuman presiden di Rose Garden." ujar Joe Biden.
Pernyataan Joe Biden tersebut dianggap merujuk pada saat calon Ketua Mahkamah Agung Amy Coney Barrett dikenalkan oleh Donald Trump di Taman Mawar, yang dihadiri ratusan orang dalam kondisi berdesakan dan tidak mengenakan masker.
Biden mengatakan upacara mungkin akan bergaya serupa dengan acara nominasi virtual. "Saya pikir Anda akan melihat sesuatu yang lebih mirip dengan konvensi itu daripada pelantikan biasa." ujarnya.
"Pertama dan terpenting, dalam tujuan saya, adalah untuk menjaga keamanan Amerika tetapi tetap memungkinkan orang untuk merayakan - untuk merayakan dan melihat satu sama lain merayakan." jelas Biden.
Masih belum diketahui penyanyi selebriti mana yang akan tampil pada upacara tersebut - tetapi satu sumber yang dekat dengan penyelenggara pelantikan mengisyaratkan mungkin seseorang yang berkampanye untuk presiden terpilih, seperti Lady Gaga, John Legend dan Jon Bon Jovi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas