Suara.com - Para pejabat India menuduh China memberikan dukungan kepada kelompok pemberontak yang meningkatkan serangan di perbatasan dengan Myanmar dalam beberapa bulan terakhir.
Menyadur Bloomberg, Senin (7/12/2020) kelompok bersenjata di Myanmar, termasuk United Wa State Army dan Arakan Army, bertindak sebagai proxy Beijing dengan memasok senjata dan menyediakan tempat persembunyian bagi kelompok pemberontak di negara bagian timur laut India, menurut pejabat India. Kedua kelompok tersebut, dinyatakan sebagai teroris tahun ini.
Para pejabat India mengatakan beberapa badan keamanan memperingatkan pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi bahwa setidaknya empat dari pemimpin pemberontak yang paling dicari di India berada di kota Kunming di China selatan untuk berlatih dan mendapatkan senjata baru-baru ini pada pertengahan Oktober.
Kelompok itu - termasuk tiga pemberontak etnis Naga yang berjuang untuk merebut daerah yang berada di perbatasan India-Myanmar - bertemu dengan penjabat dan pensiunan pejabat militer China serta perantara lain yang membentuk jaringan informal, kata pejabat India.
Meningkatnya aktivitas di sepanjang perbatasan Myanmar telah memicu kekhawatiran di New Delhi bahwa hubungan antara India dan China semakin meregang.
Para pejabat mengatakan India memindahkan beberapa batalion yang terdiri dari sekitar 1.000 tentara masing-masing ke daerah perbatasan Myanmar setelah seorang tentara tewas dalam penyergapan pada 21 Oktober.
Kementerian Luar Negeri China membantah klaim bahwa mereka mendukung kelompok bersenjata melawan India dan mengatakan mereka tidak ikut campur dalam urusan negara lain.
"China selalu mengambil sikap bijaksana dan bertanggung jawab terhadap ekspor senjata," kata kementerian ketika menanggapi pertanyaan.
"Kami hanya melakukan perdagangan militer bekerja sama dengan negara berdaulat dan tidak menjual senjata kepada aktor non-negara." tegasnya.
Baca Juga: Kaltim Bakal Ekspor Lidi Nipah ke India Senilai USD 408 Ribu
Tentara Negara Bagian Wa Serikat juga membantah berperan dalam memberikan bantuan atau dukungan apa pun kepada kelompok pemberontak India atas nama China. Dengan dalih jarak yang sangat jauh antara markas dan perbatasan.
"Kami tidak membahayakan negara itu sama sekali. Jadi, kami pikir kami tidak perlu mengomentari tuduhan semacam itu," jelas Nyi Rang, juru bicara United Wa State Army.
Nyi Rang menambahkan jika kelompoknya tidak memiliki hubungan apapun dengan keamanan nasional India dan tuduhan tersebut tidak berdasar.
Para pejabat India mengatakan peningkatan kekerasan baru-baru ini bermula pada September, ketika kelompok etnis Naga meninggalkan negosiasi perdamaian selama beberapa dekade.
Pada 28 September, penjaga perbatasan India berhasil membatalkan pengiriman senjata untuk kelompok pemberontak India di sepanjang perbatasan India-Myanmar dan menangkap tiga tersangka, menurut pejabat yang mengetahui langsung masalah tersebut.
Para pejabat New Delhi mengatakan mereka yang ditangkap menjelaskan bahwa pemberontak India diberi senjata oleh Tentara Arakan, yang pada gilirannya menerima dukungan China untuk melindungi investasi seperti jalan dan pipa gas yang membentang dari pelabuhan Sittwe ke Kunming.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun