Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan bahwa per hari ini angka positivity rate Indonesia meroket hingga 18,1 persen. Angka itu terlampau jauh dari standar World Health Organization (WHO).
Positivity rate adalah persentase orang yang memiliki hasil tes positif Covid-19 dibandingkan jumlah orang yang diperiksa.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan angka ini melonjak jauh hanya dalam satu pekan. Angka ini juga masih jauh dari standar aman 5 persen yang ditetapkan World Health Organization (WHO).
"Saat ini angka positivity rate Covid-19 secara nasional mencapai 18,1 persen, dan ini lebih tinggi dibanding minggu sebelumnya yang hanya mencapai 13,81 persen," kata Wiku dari Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/12/2020).
Menurut Wiku, angka ini sangat mengkhawatirkan. Masyarakat diminta lebih disiplin protokol kesehatan 3 M, Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan.
"Angka ini sangat mengkhawatirkan dan harus menjadi perhatian kita semua, tingginya positivity rate mencerminkan masih banyaknya penularan yang terjadi di masyarakat," ucapnya.
Wiku juga meminta masyarakat untuk patuh dengan semua arahan pemerintah, sehingga pandemi bisa terkendali, jika tidak ada hukum yang menanti.
"Jangan menghalangi-halangi petugas yang melakukan penegakkan disiplin protokol kesehatan, bersifatlah kooperatif, ingat siapapun yang menghalangi upaya penegakan disiplin ini dapat dipidana sesuai peraturan yang berlaku," tegasnya.
Sebagai informasi, pandemi Covid-19 telah menginfeksi 629.429 orang di Indonesia sejak Maret 2020, 93.662 di antaranya masih dalam perawatan, 516.656 orang sembuh, dan 19.111 jiwa meninggal dunia.
Baca Juga: PB IDI: Situasi Pandemi Covid-19 di Indonesia Sudah Tak Terkendali
Tag
Berita Terkait
-
Ngeri! IDI Sebut Corona RI Tak Lagi Terkendali, Warga Mesti Ekstra Waspada
-
Apakah Vaksin Covid-19 Boleh Digunakan untuk Anak-anak? Ini Kata Kemenkes
-
Epidemiolog UI: Hentikan Pandemi, Pemerintah Harusnya Gratiskan Vaksin
-
PB IDI: Situasi Pandemi Covid-19 di Indonesia Sudah Tak Terkendali
-
Pertama Kali Dapat Suntikan Vaksin Pfizer, Dokter Ini Merasa Beruntung!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka