Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung mengapresiasi instruksi Luhut Binsar Panjaitan yang melarang kerumunan di tempat umum saat perayaan libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Kendati begitu, Rocky Gerung menyayangkan sikap pemerintah yang menurut dia masih setengah-setengah dalam mengelurkan keputusan, terlihat dari persentase angka wajib Work From Home atau Kerja dari Rumah yang hanya berada pada angka 75 persen saja.
Melihat kondisi Covid-19 yang sudah berlangsung berbulan-bulan, Rocky Gerung menilai pemerintah tidak bisa menganalisis variabel-variabel utama yang membuat publik melanggar protokol kesehatan yakni kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
"Ini sepertinya pemerintah tidak bisa menganalisis variabel-variabel pertama, yaitu ketidakpercayaan publik. Bayangkan misal semua nanti dioperasi Yustisi, semua akan tunjukin tangan 'borgol-borgol aja'. Wong gak ada efeknya karena pemerintah terlambat memahami," kata Rocky Gerung dikutip Suara.com dari video dalam Kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (16/12/2020).
"Orang diam-diam bilang Pak Luhut kemana aja, Pak Anies Baswedan udah bilang dari 7 bulan lalu (masalah karantina wilayah)," imbuh dia.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyoroti persentase kebijakan work from home yakni 75 persen. Hal itu kata dia tidak bisa ditemukan di luar negeri.
Oleh sebab itu, Rocky Gerung menilai pemerintah terlalu konyol.
"Nanti juga para sopir pejabat atau CEO, pak saya termasuk 75 persen maka dia gak mau masuk kerja antarin bosnya. Makanya 100 persen aja lock down. Hal semacam ini konyol main angka gak baca penambahan covid-19 ini. Berbagai kota di luar negeri sama. Gak ada sekian persen naik lagi," tukas Rocky Gerung.
Dalam video itu, Rocky Gerung juga menyinggung sosok Imam Besar FPI Habib Rizieq yang tersandung masalah protokol kesehatan Covid-19.
Baca Juga: Minta Jokowi Divaksin Duluan, Aa Gym: Kalau Aman Seharusnya Tidak Ragu
Rocky Gerung beranggapan, pemerintah lebih sibuk memprediksi pendukung yang hendak aksi memprotes penangkapan Habib Rizieq daripada angka penambahan Covid-19.
"Pemerintah sibuk memprediksi berapa jumlah massa FPI supaya Habib Rizieq dibebaskan. Tapi sebenarnya kita sudah bisa melihat Covid-19 ini sudah menghendaki ditutupnya Jakarta," ucap Rocky Gerung.
"Sebetulnya ini mengunci karena Covid-19 atau mengunci karena pendukung Habib Rizieq. Pikiran itu tiba di masyarakat karena gabungan berbagai konflik. Itu pikiran publik sudah begitu," lanjutnya menambahkan.
Sebelumnya, guna mencegah lonjakan kasus Covid-19, pemerintah memutuskan melarang kerumunan dan perayaan pada libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di tempat umum.
Keputusan diambil usai Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali secara virtual, Senin (14/12/2020)
Luhut juga menggarisbawahi tren kenaikan di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Bali dan Kalimantan Selatan. Dia pun meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengetatkan kebijakan karyawan untuk bekerja dari rumah (work from home) hingga 75 persen.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini