Suara.com - Sekjen HRS Center ustaz Haikal Hassan membikin geger publik karena mengaku-ngaku bertemu Rasulullah SAW lewat mimpi. Terkait klaim melihat nabi, pria yang akrab disapa babe Haikal itu dipolisikan karena dianggap menyebarkan berita bohong alias hoaks.
Bagaimana tidak, di hadapan keluarga kelima anggota Laskar FPI yang meninggal, dia meyakini jika mereka telah bersama Rasulullah. Hal ini lah yang dikhawatirkan bakal memprovokasi banyak orang untuk percaya pada FPI dan menjadi massif melakukan perlawanan pada negara.
Hal ini setidaknya disampaikan perwakilan pelapor dari Forum Pejuang Islam yaitu Muhammad Rofi’i Rofiq atau Gus Rofiq di acara Dua Sisi.
Menurut Gus Rofi’i, dirinya meyakini jika mimpi Haikal Hassan bertemu Rasulullah SAW hanyalah bualan belaka.
Maka itu, dia kemudian mempolisikan Haikal, dan memintanya untuk menyebutkan ciri-ciri wajah Rasul saat bertemu dengannya dalam mimpi.
“Saya yakin Ustaz Haikal itu tidak bertemu Rasulullah. Makanya saya menuntut Ustaz Haikal harus membuktikan di pengadilan bagaimana ciri dan wajah Rasulullah. Dan, itu sulit,” kata Rofi’i dikutip dari Hops--media jaringan Suara.com, Minggu (20/12/2020).
Lebih jauh, Gus Rofi’i yang merupakan Ketua Forum Pejuang Islam ini menjelaskan, bahwa pelaporan terhadap Haikal Hassan sendiri bertujuan untuk mencegah kemudaratan dari hasil rekayasa mimpinya itu.
“Karena asalnya kan ini mimpi tentang anaknya, lalu ditarik untuk memotivasi keluarga korban. Dia kemudian menjustifikasi bahwa yang meninggal itu kini telah didampingi Rasul. Nah, kalau ini ditangkap orang-orang yang tak paham, maka mereka akan memilih masuk FPI, dan bersama-sama melawan negara.”
“Daripada bahaya, makanya saya laporkan, dalam rangka mencegah munculnya Haikal 1, Haikal 2, dan Haikal 3,” kata dia lagi kesal.
Baca Juga: Haikal Hassan Akui Pernah Larang HRS Pulang Karena Ada Konsekuensi Hukum
Disebut Berbahaya
Sementara itu, Aulia Fahmi, Ketua Cyber Indonesia, berpendapat sama. Menurut dia, apa yang disampaikan Haikal Hassan atas mimpi-nya bertemu Rasulullah SAW, dan masuk ke ruang publik sangat berbahaya.
Sebab ada sejumlah konteks yang perlu dicermati. Kata dia, ada persandingan kalimat antara mimpi dan disandingkan dengan peristiwa meninggalnya keenam anggota Laskar FPI akibat baku tembak dengan aparat.
Menurut dia, apabila penyampaian Haikal Hassan soal mimpinya ini dibiarkan, bakal berbahaya.
“Kalau ini dibiarkan, akan muncul persepsi publik, yaitu, meninggalnya korban ini ada pembenaran kalau yang meninggal lawan Polisi akan bertemu Rasul. Ini berbahaya,” katanya.
Sementara itu, pengacara Haikal Hassan, Abdullah Alkatiri, menolak argumen Aulia Fahmi. Menurut dia, konteks jihad harus dipisahkan dengan kebohongan. Sementara laporan atas Haikal sendiri belakangan menggunakan pasal kebohongan.
Tag
Berita Terkait
-
Kepala BPJPH Sambangi Produsen Mie Instan, Ada Apa?
-
Sebut Produk Wajib Sertifikasi Halal, Babe Haikal Justru Izinkan Penjualan Alkohol: Ente Kadang-kadang
-
Sertifikasi Halal Tuai Polemik, Politisi PDIP Zanzabella Semprot Babe Haikal: Jangan Ngaco Deh!
-
Resmi Jadi Kepala BPJPH, Berapa Gaji Babe Haikal Hassan?
-
Gaji & Tunjangan Babe Haikal di BPJPH, Dulu Oposisi Sampai Mati Kini Jadi Pejabat
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional